Analysis Social And Inner Conflicts Of The Protagonist In Mako Yoshikawa's 'One Hundred And One Ways'

Hartono, Lius ( 9941069 ) (2006) Analysis Social And Inner Conflicts Of The Protagonist In Mako Yoshikawa's 'One Hundred And One Ways'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9941069_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (80Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9941069_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (82Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9941069_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (91Kb) | Preview
[img] Text
9941069_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (118Kb)
[img]
Preview
Text
9941069_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (70Kb) | Preview
[img] Text
9941069_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (236Kb)
[img]
Preview
Text
9941069_References.pdf - Accepted Version

Download (65Kb) | Preview

Abstract

Dalam Tugas Akhir ini, saya akan membahas buku karya Mako Yoshikawa yang berjudul One Hundred and One Ways. Dalam penelitian ini, saya akan menelaah konflik yang dialami oleh tokoh utama dari buku ini. Tokoh utama dalam buku ini bernama Kiki. Sebagai protagonist, Kiki mengalami konflik sosial dan internal dalam kehidupannya di Amerika Serikat. Kiki adalah gadis keturunan Jepang yang lahir dan dibesarkan di negara Amerika Serikat. Ia pun banyak belajar mengenai budaya Amerika. Konflik- konflik yang terjadi pada Kiki diakibatkan oleh perbedaan yang dimiliki Kiki yakni perbedaan fisik dan budaya. Sebagai keturunan Jepang, Kiki memiliki bentuk fisik sebagai orang Jepang. Perbedaan ini menjadi hal yang mendasar yang menghasilkan konflik internal dalam diri Kiki. Konflik ini berkembang menjadi konflik sosial. Konflik sosial yang dihadapi Kiki selalu terkait dengan keberadaannya sebagai keturunan Jepang. Dalam konflik sosialnya, Kiki mengalami konflik dengan teman-temannya karena Kiki sebagai keturunan Jepang dan seorang wanita diperlakukan berbeda. Kiki sebagai wanita Jepang dianggap sebagai geisha padahal tidak semua wanita Asia ataupun Jepang adalah geisha. Ketika Kiki bertemu dengan Eric untuk pertama kalinya, Kiki merasa ada perbedaan. Namun, hal itu tidaklah benar karena Eric tidak berbeda dengan teman-temannya yang menyukai atau bahkan meremehkan dia karena ia adalah gadis keturunan Jepang. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, saya menemukan bahwa konflik yang dialami oleh Kiki berasal dari adanya perbedaan, lahiriah, budaya dan persepsi. Saya mengangkat konflik ini menjadi gambaran keberadaan orang-orang yang hidup dalam dua budaya yang berbeda. Perbedaan ini menjadi jurang yang sangat besar dan konflik yang berkepanjangan tatkala perbedaan serta kesalahan interpretasi terjadi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 28 May 2014 09:49
Last Modified: 28 May 2014 09:49
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5985

Actions (login required)

View Item View Item