Usulan Perubahan Jumlah Perawat Bagian Rawat Inap Ruang Berlian pada Santosa Hospital Bandung Kopo Dengan Model Studi Simulasi (studi kasus : Santosa Hospital Bandung Kopo)

Merryanti , Merryanti (1423006) (2018) Usulan Perubahan Jumlah Perawat Bagian Rawat Inap Ruang Berlian pada Santosa Hospital Bandung Kopo Dengan Model Studi Simulasi (studi kasus : Santosa Hospital Bandung Kopo). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1423006_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (353Kb) | Preview
[img] Text
1423006_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (35Mb)
[img]
Preview
Text
1423006_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (227Kb) | Preview
[img] Text
1423006_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (361Kb)
[img] Text
1423006_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (211Kb)
[img] Text
1423006_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (399Kb)
[img] Text
1423006_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1923Kb)
[img]
Preview
Text
1423006_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (120Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1423006_Cover.pdf - Accepted Version

Download (428Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1423006_References.pdf - Accepted Version

Download (118Kb) | Preview

Abstract

Santosa Hospital Bandung Kopo yang letaknya berada di jalan K.H Wahid Hasyim No. 461-463, Kopo, Cirangrang, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu usaha pelayanan jasa dalam dunia kesehatan yang merupakan cabang dari Santosa Hospital Central Bandung yang terletak di Kebon Jati No.38. Rumah Sakit ini selalu mengalami kasus antrian pada bagian rawat inap, yaitu pada antrian pelayanan dimana pasien rawat inap menunggu dengan selang waktu yang lama dari pasien menekan tombol untuk dilayani hingga pasien dilayani oleh perawat rawat inap. Keterlambatan pelayanan dapat menimbulkan berbagai masalah, dalam kasus ekstrem hal ini dapat menyebabkan kematian. Selain itu, dari segi perawat rawat inap juga memiliki uraian tugas yang harus dilakukan secara rutin per-shiftnya. Dengan adanya kegiatan wajib tersebut, maka membuat perawat semakin sibuk dan hectic dalam melakukan pekerjaannya untuk melayani pasien rawat inap sehingga pasien mengalami antrian untuk dilayani. Dalam penelitian tugas akhir ini, hal pertama yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk proses pengolahan data. Kemudian, data waktu pasien menekan tombol dan waktu pelayanan pasien tersebut diolah dengan menggunakan Stat::Fit dari program ProModel untuk mengecek apakah data independen atau tidak. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi elemen dan proses-proses apa saja yang mempengaruhi antrian pelayanan tersebut, contohnya: jumlah bed, jumlah perawat, waktu proses pelayanan, waktu kedatangan, dan lainnya. Langkah ketiga melakukan verifikasi model dengan menggunakan tracing dan validasi model dengan menggunakan uji T berpasangan untuk mengecek apakah model layak digunakan atau tidak. Langkah keempat yaitu menganalisis hasil aktual dari output ProModel dan menganalisis hasil dari 2 alternatif solusi dari output ProModel untuk dilakukan perbandingan dari hasil aktual dan 2 alternatif solusi tersebut. Langkah kelima adalah menghitung seberapa kecil waktu tunggu pasien dan seberapa besar persentase utilisasi perawat yang didapatkan oleh rumah sakit jika menerapkan metode 2 alternatif solusi tersebut. Maka dari itu, Model diajukan dengan 2 alternatif solusi, yaitu alternatif solusi 1 dilakukan dengan mengalokasikan jumlah perawat permasing-masing shift tanpa penambahan tenaga kerja, dari hasil terlihat bahwa alternatif solusi pertama mengurangi waktu tunggu maksimum pasien sebesar 26.252% (25.62 menit) dan waktu tunggu rata-rata pasien sebesar 35% (0.78 menit) dari aktual (34.74 dan 1.2 menit) dengan jumlah perawat yaitu 4 di shift pagi, 5 di shift siang, dan 3 di shift malam. Alternatif solusi 2 merupakan solusi dengan penambahan tenaga kerja yang paling optimal dengan menggunakan SimRunner, maka hasil yang didapatkan dari solusi 2 dapat mengurangi waktu tunggu maksimal pasien sebesar 82.412% (6.11 menit) dan waktu tunggu rata-rata pasien sebesar 67.5% (0.39 menit) dari aktual (34.74 dan 1.2 menit) dengan jumlah perawat yaitu 7 di shift pagi, 8 di shift siang, dan 8 di shift malam. Akan tetapi, dalam segi persentase utilisasi perawat terlihat bahwa alternatif solusi 1 lebih unggul daripada alternatif solusi 2 karena nilai persentase utilisasi perawat alternatif solusi 1 lebih besar dari pada alternatif solusi 2, berikut nilai masing-masing persentasenya adalah 92.53% (pagi), 92.13% (siang), 68.04% (malam) dan 78.54% (pagi), 82.58% (siang), 56.68% (malam). Kedua alternatif solusi tersebut dapat menjadi pertimbangan pihak Santosa Hospital Bandung Kopo dengan membandingkan kerugian dan keuntungan dari masing-masing solusi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 01 Oct 2018 01:37
Last Modified: 04 Oct 2018 05:35
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/24807

Actions (login required)

View Item View Item