Penentuan Supplier Bahan Baku Pelat Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di PT. Panairsan Pratama

Jayanti, Nova Dwi (1323025) (2017) Penentuan Supplier Bahan Baku Pelat Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di PT. Panairsan Pratama. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1323025_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (190Kb) | Preview
[img] Text
1323025_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1056Kb)
[img]
Preview
Text
1323025_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (129Kb) | Preview
[img] Text
1323025_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (529Kb)
[img] Text
1323025_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (364Kb)
[img] Text
1323025_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (481Kb)
[img] Text
1323025_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (960Kb)
[img]
Preview
Text
1323025_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (120Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1323025_Cover.pdf - Accepted Version

Download (196Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1323025_References.pdf - Accepted Version

Download (300Kb) | Preview

Abstract

PT Panairsan Pratama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur material testing and laboratory equipment. Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku, perusahaan memiliki 4 alternatif supplier, dimana tiap supplier memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dalam memilih supplier, perusahaan menggunakan 4 kriteria pemilihan, yaitu harga, kualitas, lead time dan cara pembayaran. Dalam kenyataannya, perusahaan seringkali mengalami masalah ketidaktersediaan bahan baku akibat supplier yang dipilih tidak dapat memenuhi pesanan bahan baku dari perusahaan, sehingga kegiatan proses produksi menjadi terhambat. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian kinerja dari tiap supplier dengan lebih baik lagi, sehingga diharapkan perusahaan dapat memilih supplier dengan tepat. Dalam memecahkan permasalahan ketidaktepatan perusahaan dalam memilih supplier digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), karena metode ini dapat membantu perusahaan mengetahui urutan prioritas supplier sehingga cocok dengan masalah yang ada di perusahaan. Langkah awal yang dilakukan penulis adalah penyusunan kuesioner konstruk awal dengan mengacu pada beberapa literatur yang bertujuan untuk menguji validitas dimana hasil yang didapat adalah kriteria dan sub kriteria yang valid untuk pemilihan pemasok. Lalu kuesioner tersebut dikonsultasikan kepada 2 orang dosen dan pihak perusahaan dengan harapan responden dapat memberikan usulan kriteria dan sub kriteria. Selanjutnya kuesioner disebarkan kepada 4 responden dari pihak perusahaan yang berkaitan langsung dan dinilai berperan dalam pemilihan supplier, yaitu: Logistic Manager, Kepala Bagian Logistic and Purchasing dan 2 orang Staf Bagian Purchasing. Setelah itu dilakukan lagi penyebaran kuesioner perbandingan berpasangan. Hasil pengisian kuesioner berupa skala perbandingan yang digunakan untuk pengolahan data menggunakan AHP. Hasil pengolahan data berupa nilai bobot kriteria, bobot sub kriteria dan bobot supplier, dimana kriteria yang memiliki bobot tertinggi adalah cost, sedangkan sub kriteria untuk kriteria cost, quality, performance, attitude dan payment yang tertinggi berturut-turut adalah potongan harga, kesesuaian spesifikasi bahan baku, lead time dan ketersediaan barang, kemudahan pengajuan klaim, tenggang waktu pembayaran dan alternatif pembayaran. Supplier yang memiliki bobot tertinggi adalah Bima Santosa, sehingga supplier ini diusulkan untuk menjadi supplier prioritas utama Perusahaan saat ini menetapkan Winarjaya Putra sebagai supplier prioritas utama karena supplier ini merupakan partner kerja sejak perusahaan tersebut berdiri. Namun berdasarkan hasil pengolahan data diketahui supplier tersebut berada pada urutan ke 3 dari 4 supplier yang ada. Dari 15 sub kriteria, Bima Santosa memiliki 8 keunggulan, sedangkan Winarjaya Putra hanya memiliki 2 keunggulan. Keunggulan Bima Santosa adalah dalam hal potongan harga, kesesuaian spesifikasi bahan baku, kepemilikan sertifikasi kualitas, ketersediaan barang, masa garansi, kemudahan berkomunikasi, tenggang waktu pembayaran dan alternatif pembayaran, sedangkan keunggulan Winarjaya Putra hanya unggul dalam hal konsistensi kualitas bahan baku dan lead time.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 06 Sep 2017 07:07
Last Modified: 06 Sep 2017 07:07
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/23056

Actions (login required)

View Item View Item