Layuk, Malla Nova ( 0710120 ) (2010) Faktor-faktor Risiko Pada Penderita Obstructive Sleep Apnea Yang Diperiksa Di Sleep Lab Rumah Sakit Immanuel. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0710120_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version Download (393Kb) |
||
Text
0710120_Appendices.PDF - Accepted Version Download (145Kb) |
||
Text
0710120_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (78Kb) |
||
Text
0710120_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (210Kb) |
||
Text
0710120_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (99Kb) |
||
Text
0710120_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (431Kb) |
||
Text
0710120_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (50Kb) |
||
|
Other
0710120_Cover.PDF Download (82Kb) | Preview |
|
Text
0710120_References.pdf - Accepted Version Download (54Kb) |
Abstract
Obstruktive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan bernafas saat tidur dengan dengkuran yang keras serta berhentinya nafas dalam periode pendek. Tujuan studi ini untuk mengetahui prevalensi faktor risiko terkena OSA dan hubungannya dengan Apnoe-Hypnoe Index (AHI). Metode penelitian ini adalah retrospektif yang bersifat deskriptif observational dengan rancangnya cross sectional terhadap hasil rekam medik pasien OSA di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2007 – Desember 2009. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 Hasil rekam medik pasien OSA yang diperiksa di Sleep Lab RSI pada periode tersebut berjumlah 48 orang. Berdasarkan BMI, kebanyakan penderita OSA tersebut berada diantara 18,5 – 24,9 yang berjumlah 45,83%. Berdasarkan jenis kelamin, penderita OSA banyak ditemukan pada laki-laki, yaitu 77,08%. Pasien juga rata-rata berumur < 45 Tahun dengan jumlah 41,67%. Semua pasien OSA memiliki gejala snoring dengan presentase 100% yang memiliki Epworth Scale berkisar antara 10-17 sebesar 45,83%. Berdasarkan lingkar leher, pasien OSA terbanyak memiliki lingkar leher < 43 cm yaitu berjumlah 65,62%. Berdasarkan tekanan darah, pasien OSA menunjukkan jumlah terbanyak memiliki tekanan darah 120-139/80-89 mmHg, yaitu sebanyak 35%. Berdasarkan Berlin Questionnaire, sebanyak 87,5% memiliki risiko tinggi. Diharapkan dengan adanya penelitian ini para kalangan medis dapat paham tentang faktor risiko yang berpotensi untuk berkembang menjadi OSA agar dapat dilakukannya penatalaksanaan secara dini serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, terhadap penyakit ini serta meminimalkan kemungkinan komplikasi dan kecacatan yang dapat ditimbulkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Obstructive Sleep Apnea, BMI, Umur, Jenis Kelamin, Snoring, Tekanan Darah, Kuesioner Berlin, Epworth Sleepiness Scale |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 29 Nov 2012 07:26 |
Last Modified: | 17 Oct 2017 03:13 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2301 |
Actions (login required)
View Item |