Prasetio, Bernike Yuriska Metabuti ( 0610019 ) (2009) Uji Aktivitas Antifungsi Ekstrak Air Temu Putih (Curcuma zedoaria) Terhadap Candida albicans Secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0610019_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (42Kb) |
|
Text
0610019_Appendices.pdf - Accepted Version Download (316Kb) |
|
Text
0610019_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (46Kb) |
|
Text
0610019_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (268Kb) |
|
Text
0610019_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (53Kb) |
|
Text
0610019_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (48Kb) |
|
Text
0610019_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (5Kb) |
|
Text
0610019_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (36Kb) |
|
Text
0610019_References.pdf - Accepted Version Download (78Kb) |
Abstract
Infeksi yang disebabkan oleh fungi dinamakan mikosis. Insidensi mikosis tertinggi adalah kandidiasis yang disebabkan oleh Candida albicans. Kesulitan dalam pengobatan kandidiasis karena sering terjadi resistensi terhadap obat antikandida biasa sehingga memerlukan obat seperti amfoterisin B dan flusitosin. Keduanya merupakan obat sintetis dengan efek samping yang dapat menimbulkan masalah serius pada beberapa organ sehingga masyarakat menggunakan salah satu tanaman obat yaitu temu putih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek ekstrak air temu putih terhadap Candida albicans. Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan, variabel perlakuan adalah ekstrak air temu putih terhadap Candida albicans dan variabel respon adalah diameter zona inhibisi yang terbentuk di sekitar cakram kertas. Zona inhibisi pertumbuhan fungi diukur dengan menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian diameter zona inhibisi yang terbentuk dalam ekstrak air temu putih konsentrasi 12.5% adalah 8 mm. Sedangkan pada ekstrak air temu putih konsentrasi 3.125%, 6.25%, 25%, 50%, dan 75% tidak didapatkan zona inhibisi. Aktivitas antifungi temu putih diperankan oleh sesquiterpene dan eugenol. Sesquiterpene menyebabkan kerusakan membran sel di jamur. Mekanisme kerja eugenol terhadap jamur kemungkinan melalui perusakan permukaan sel, baik membran maupun dinding sel. Kesimpulan ekstrak air temu putih mempunyai aktivitas antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Candida albicans, Temu Putih, Antifungsi |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 19 Oct 2012 09:37 |
Last Modified: | 19 Oct 2012 09:37 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2035 |
Actions (login required)
View Item |