Situmorang, Binsar Andri A. ( 0152350 ) (2007) Analisa Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Perusahaan Pusat Daur Ulang Plastik, Besi dan Logam PEKA Group. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0152350_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (35Kb) | Preview |
|
|
Text
0152350_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (59Kb) | Preview |
|
Text
0152350_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (142Kb) |
||
Text
0152350_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (76Kb) |
||
Text
0152350_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (116Kb) |
||
|
Text
0152350_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (40Kb) | Preview |
|
Text
0152350_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (53Kb) |
||
|
Text
0152350_References.pdf - Accepted Version Download (27Kb) | Preview |
Abstract
Bagi suatu perusahaan laba merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Laba perusahaan tersebut dipengaruhi oleh volume penjualan, harga jual, pendapatan serta biayabiaya. Untuk mempertahankan tingkat laba yang diinginkan perusahaan harus melakukan suatu analisis yang dapat memberi tahu kapan perusahaan akan mencapai titik break even (impas), yaitu suatu titik dimana perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dengan mengetahui titik ini, perusahaan dapat mengetahui pada titik mana perusahaan dapat mulai menikmati labanya. Analisis break even didasarkan pada suatu konsep variabilitas biaya, yaitu harus ada pemisahan identifikasi dan perhitungan yang realistis antara biaya tetap dan biaya variabel. Karena itu perlu dilakukan suatu pemisahan biaya untuk benarbenar membedakan mana yang termasuk biaya tetap maupun biaya variabel. Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat membuat strategi yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Selain itu dengan melakukan analisis break even ini perusahaan dapat memperkirakan akibat dari berbagai alternatif kondisi atau kebijakan yang akan dihadapi atau ditempuh. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai titik impas dalam rupiah sebesar Rp 401.731.643,- dan dalam unit sebesar 50.677 unit untuk produk biji plastik. Selama periode bulan April 2005 – bulan Maret2006 tingkat penjualan perusahaan yaitu sebesar 332.000 unit, jadi perusahaan sudah berproduksi diatas tingkat BEP. Berdasarkan data yang di dapat, penulis menemukan adanya perbedaan antara tingkat penjualan perusahaan saat ini dengan tingkat permintaan konsumen terhadap penjualan bijih plastik. Dimana, tingkat permintaan konsumen adalah sebesar 389.000 unit. Dari data permintaan konsumen di atas, perusahaan seharusnya dapat memperoleh laba sebesar Rp 1.535.392.467,-. Jadi dapat disimpulkan, perusahaan kehilangan laba sebesar Rp 456.000.000,- (Rp 1.535.392.467- Rp 1.079.392.467).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Economics > 52 Management Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 23 Mar 2016 09:31 |
Last Modified: | 23 Mar 2016 09:31 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/19567 |
Actions (login required)
View Item |