Usulan Penambahan Jumlah Tenaga Kerja Dan Perbaikan Layout Apotek Untuk Meningkatkan Service Level & Mengurangi Waktu Antrian Menggunakan Metode Simulasi (Studi Kasus Di Apotek Cipta Farma, Bandung)

Jeremy, Tomy (1523009) (2019) Usulan Penambahan Jumlah Tenaga Kerja Dan Perbaikan Layout Apotek Untuk Meningkatkan Service Level & Mengurangi Waktu Antrian Menggunakan Metode Simulasi (Studi Kasus Di Apotek Cipta Farma, Bandung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1523009_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (159Kb) | Preview
[img] Text
1523009_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (2872Kb)
[img]
Preview
Text
1523009_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (73Kb) | Preview
[img] Text
1523009_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (675Kb)
[img] Text
1523009_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (126Kb)
[img] Text
1523009_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (179Kb)
[img] Text
1523009_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1599Kb)
[img]
Preview
Text
1523009_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (71Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1523009_Cover.pdf - Accepted Version

Download (96Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1523009_References.pdf - Accepted Version

Download (60Kb) | Preview

Abstract

Apotek Cipta Farma merupakan apotek yang berada di Jalan Gatot Subroto nomor 72, Bandung. Apotek ini berdiri sejak tahun 1994. Ada tiga jenis obat yang ditawarkan, yaitu obat bebas, obat tidak bebas (mengandung psikotropika), dan obat racik. Apotek Cipta Farma juga menerima konsumen yang ingin membeli obat menggunakan resep dokter. Pada pengamatan awal yang dilakukan pada hari-hari tertentu (Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu), terlihat banyaknya pelanggan yang mengantri untuk membeli obat non bebas dan obat racik karena waktu mengantri yang terlalu lama. Antrian yang terlalu panjang mengakibatkan pelanggan yang hendak membeli obat pindah ke apotek lain. Permasalahan tersebut mengakibatkan tingkat pelayanan apotek menurun. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang berhasil dilayani oleh pihak apotek dan mengurangi waktu mengantri pelanggan. Metode yang digunakan untuk memperbaiki kondisi saat ini adalah metode simulasi dengan menggunakan Program ProModel 7.5. Pada penelitian ini, ada tiga model simulasi yang dibuat berdasarkan uji statistik kesamaan distribusi waktu antar kedatangannya. Model satu untuk mewakili kondisi Hari Senin sampai dengan Hari Kamis, model dua untuk mewakili Hari Jumat, model tiga untuk mewakili Hari Sabtu. Terdapat tiga skenario yang dibuat, yaitu skenario satu dengan memperbaiki layout apotek, skenario dua dengan menambah pegawai dan loket, skenario tiga dengan memperbaiki layout apotek dan menambah pegawai. Output dari ketiga skenario tersebut akan dibandingkan dengan kondisi saat ini. Ukuran performansi yang digunakan adalah service level pelanggan obat non bebas, service level pelanggan obat bebas, service level pelanggan obat racik, service level keseluruhan, lamanya mengantri di antrian pemesanan obat, dan lamanya menunggu di kursi tunggu. Skenario terbaik akan diuji dan dipilih menggunakan Metode The Bonferroni Approach dan diyakinkan dengan ANOVA with Fisher’s LSD. Berdasarkan dari hasil perbandingan kondisi saat ini dengan ketiga skenario, diketahui bahwa semua skenario yang dibuat lebih baik dibandingkan kondisi aktual. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan bahwa skenario terbaik adalah skenario ketiga dengan rata-rata ukuran performansi service level keseluruhan naik dari 76.396% menjadi 94.671% dan rata-rata lamanya mengantri menurun dari 30.291 menit menjadi 8.304 menit. Namun, jika dilihat berdasarkan ukuran performansi lamanya waktu menunggu di kursi tunggu, maka skenario pertama yang terbaik dengan waktu tunggu turun dari 18.788 menit menjadi 12.602 menit. Ada beberapa konsekuensi dari penerapan masing-masing skenario. Skenario satu, pihak perusahaan perlu menyediakan waktu untuk memindahkan beberapa lokasi. Skenario dua, pihak perusahaan perlu mengeluarkan biaya investasi untuk merekrut pegawai, sedangkan konsekuensi skenario tiga merupakan gabungan dari konsekuensi skenario satu dan dua. Di sisi lain, ada berbagai manfaat dari penerapan skenario usulan, yaitu jumlah pelanggan yang menunggu di antrian pemesanan obat maupun kursi tunggu akan berkurang, durasi pelanggan menunggu di antrian pemesanan obat maupun kursi tunggu akan lebih singkat, jumlah pelanggan yang gagal dilayani akan berkurang. Dengan kata lain, tingkat pelayanan pihak apotek lebih baik dari sistem saat ini.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 01 Mar 2022 03:14
Last Modified: 01 Mar 2022 03:14
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/30083

Actions (login required)

View Item View Item