Analysis of Misunderstanding Caused By Different Interpretations of Speech Act Labels in 'Tintin' and 'Asterix' Comic Series

Farah, ( 0241063 ) (2006) Analysis of Misunderstanding Caused By Different Interpretations of Speech Act Labels in 'Tintin' and 'Asterix' Comic Series. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0241063_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (19Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0241063_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (179Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0241063_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (34Kb) | Preview
[img] Text
0241063_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (23Kb)
[img] Text
0241063_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (98Kb)
[img]
Preview
Text
0241063_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (20Kb) | Preview
[img] Text
0241063_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (567Kb)
[img]
Preview
Text
0241063_Kata Pengantar.pdf - Accepted Version

Download (11Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0241063_References.pdf - Accepted Version

Download (15Kb) | Preview

Abstract

Dalam skripsi ini, saya menganalisis kesalahpahaman yang terjadi dalam suatu percakapan. Kesalahpahaman tersebut diakibatkan oleh adanya perbedaan interpretasi dari Speech Act label di antara pembicara dan pendengar. Saya memilih ini sebagai topik bahasan dalam skripsi saya untuk menunjukkan bahwa bahkan dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, kesalahpahaman seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, saya juga ingin menunjukkan bahwa kesalahpahaman dapat juga menimbulkan hal-hal yang lucu atau efek humor dalam suatu cerita. Speech Act label merupakan label suatu ucapan yang diutarakan oleh pembicara atau pendengar dalam sebuah percakapan; misalnya, suatu ucapan dapat dinamakan ‘pernyataan’, ‘pertanyaan’, ‘perintah’ dan lain-lain. Sebagai sumber analisis, saya menggunakan serial komik ‘Tintin’ dan ‘Asterix’. Kesalahpahaman yang terjadi dalam serial komik ini menimbulkan berbagai efek emosional kepada pendengar yang terlibat dalam percakapan. Pendengar dapat merasa senang, tersanjung, malu, bahkan terhina atas apa yang pembicara sampaikan melalui ucapannya. Di dalam suatu percakapan, terdapat dua macam notion of face. Notion of face merupakan keadaan dan maksud seseorang dalam menyampaikan suatu ucapan, baik itu positif maupun negatif. Maksud yang positif disebut face saving act dan. maksud yang negatif disebut face threatening act. Proses-proses analisis dalam skripsi saya meliputi bidang linguistik, khususnya Pragmatics yang menggunakan teori Speech Act dan Taxonomy. Teori ini dikembangkan oleh John Searle. Taxonomy merupakan pengelompokan label dari suatu ucapan yang meliputi Directives, Expressives, Representatives dan Commissives. Di samping itu, saya juga menerapkan teori Erving Goffman dari bidang Sosiolinguistik. Teori tersebut adalah teori notion of face, yang terbagi menjadi face saving act dan face threatening act sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 11 Jun 2014 03:50
Last Modified: 11 Jun 2014 03:50
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6190

Actions (login required)

View Item View Item