Yennih, (9630073) (2005) Studi Deskriptif Mengenai Konsep Diri Pda Siswa/i yang Mengalami Kegemukan di SMU "X" Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
9630073_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (615Kb) | Preview |
|
|
Text
9630073_Appendices.pdf - Accepted Version Download (50Kb) | Preview |
|
|
Text
9630073_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (1415Kb) | Preview |
|
Text
9630073_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5Mb) |
||
Text
9630073_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (864Kb) |
||
Text
9630073_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1388Kb) |
||
|
Text
9630073_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (192Kb) | Preview |
|
Text
9630073_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (338Kb) |
||
|
Text
9630073_Refereences.pdf - Accepted Version Download (87Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh kejelasan mengenai konsep diri siswa/i yang mengalami kegemukan, yang dilakukan pada siswa kelas 1-3 SMU “X” di Bandung. Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa/i SMU “X” di Bandung. Penelitian ini dikelompokkan pada penelitian Survey, dimana semua anggota populasi yang memenuhi karakteristik penelitian dijadikan sampel, dengan jumlah sampel 100 orang responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner mengenai Konsep Diri Tennesee Self Concept Scale (TSCS) dari Fitts (1965) yang dikutip dari Gitta Aditia (2000) dan dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan teori konsep diri yang dikembangkan oleh Rogers ( 1954), Fitss ( 1971 ), dan Burn ( 1979 ). Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 11,5 diperoleh 50 item yang diterima dengan validitas sebesar 0,4 sampai 0,70 dan reliabilitas sebesar 0,9605. Hasil pembahasan menggunakan tehnik Distribusi Frekuensi dan tabulasi silang. Hasilnya yaitu Konsep Diri pada siswa/i yang mengalami kegemukan di SMU “X” Bandung hampir tersebar merata dari positif sampai negatif. Tampak tidak ada perbedaan penghayatan tentang Konsep Diri siwa/i yang mengalami kegemukan pada siswa dan siswi. Siswa menghayati konsep diri positif pada aspek Sosial, begitupula siswi menghayati konsep diri negatif pada aspek Sosial. Siswa/i yang menghayati konsep diri positif, mereka mendapat umpan balik dari lingkungan yang positif, merasa diri berharga, disukai, diterima oleh lingkungan, dan lebih percaya diri. Sedangkan siswa/i yang menghayati konsep diri negatif, mereka mendapat umpan balik dari lingkungan yang negatif, merasa diri kurang berharga, kurang disukai, kurang diterima oleh lingkungan, dan kurang percaya diri. Sehingga siswa/i berusaha untuk merubah penampilan fisiknya agar dapat bersosialisasi dengan teman-temannya terutama lawan jenisnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti mengajukan beberapa saran. Bagi remaja khususnya siswa/i SMU ‘X’ di Bandung agar dapat lebih menghayati Konsep diri positif, walaupun dengan keadaan tubuh kegemukan. Bagi lingkungan sosial agar lebih dapat menerima siswa/i yang mengalami kegemukan tanpa memberikan umpan balik negatif. Bagi konselor atau guru BP diharapkan agar lebih membantu siswa/i yang mengalami kegemukan agar tetap menghayati konsep diri positif. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti mengenai konsep diri siswa/i yang mengalami kegemukan ini lebih lanjut dengan variable lain seperti kebutuhan remaja, persepsi remaja tentang body image, atau mengganti sampel siswa/i.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 21 Feb 2014 10:47 |
Last Modified: | 21 Feb 2014 10:47 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/4849 |
Actions (login required)
View Item |