Penurunan Jumlah Trombosit Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Perdarahan Pada Pasien Demam Berdarah Dengue

Winata, Nichola (2022) Penurunan Jumlah Trombosit Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Perdarahan Pada Pasien Demam Berdarah Dengue. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

	Text 1810164_Abstract_TOC.pdf Download (364Kb)
	Text 1810164_Chapter1.pdf Download (161Kb)
	Text 1810164_Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Download (519Kb)
	Text 1810164_Conclusion.pdf Download (128Kb)
	Text 1810164_Cover.pdf Download (194Kb)
	Text 1810164_References.pdf Download (162Kb)

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit jangkitan yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Indonesia, DBD menjadi salah satu penyakit kesehatan masyarakat yang bersifat endemik akibat iklim tropis yang menjadi faktor pendukung keberadaan dan perkembangbiakan nyamuk. Manifestasi klinis yang dapat timbul pada penderita DBD di antaranya adalah demam tinggi, nyeri otot dan sendi, pendarahan, kegagalan sirkulasi, serta hepatomegali sampai kebocoran plasma yang bisa mengakibatkan kematian. Trombosit merupakan fragmen sitoplasma megakariosit yang terbentuk di sumsum tulang dan tidak berinti. Trombosit berkontribusi penting dalam proses hemostasis darah. Pada saat terjadi kerusakan dinding pembuluh darah, trombosit akan bergerombol dan menempel satu dengan lainnya di lokasi itu untuk mencegah kerusakan dinding pembuluh darah dan kebocoran plasma. Pada pasien DBD, umumnya akan terjadi penurunan jumlah trombosit pada hari ke-3 hingga dengan hari ke- 5.Penurunan jumlah trombosit ini diakibatkan oleh peningkatan destruksi pada saat terbentuk kompleks antigen-antibodi yang bisa mengakibatkan peningkatan risiko pendarahan pada penderita DBD.

Item Type:

Thesis (Undergraduate)

Contributors: