Tinjauan Perubahan Pemakaian Saba Dalam Tata Laksana Asma

Br Pakpahan, Farida (2022) Tinjauan Perubahan Pemakaian Saba Dalam Tata Laksana Asma. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

	Text 1810188_Abstract_TOC.pdf Download (218Kb)
	Text 1810188_Chapter1.pdf Download (236Kb)
	Text 1810188_Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Download (729Kb)
	Text 1810188_Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Download (237Kb)
	Text 1810188_Conclusion.pdf Download (131Kb)
	Text 1810188_Cover.pdf Download (255Kb)
	Text 1810188_References.pdf Download (248Kb)

Abstract

Asma merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan saluran napas kronis, yang menyebabkan episode mengi, sesak napas, dada sesak, dan batuk terutama pada malam hari atau dini hari, yang bervariasi dalam waktu dan intensitasnya. Saat ini asma merupakan penyakit kronis utama yang menyerang sekitar 334 juta orang di seluruh dunia. Global Initiative for Asthma (GINA) adalah pedoman yang dipakai dalam penanganan asma, dikeluarkan pertama kali pada tahun 1993, dan diperbaharui setiap tahunnya. Pada rekomendasi GINA yang dirilis pada 12 April 2019, terjadi perubahan signifikan, berupa penghentian rekomendasi penggunaan monoterapi Short-Acting-β- Agonists (SABA), karena faktor keamanan. Tujuan penelitian ini adalah menggali lebih dalam dasar perubahan pemakaian SABA dalam tata laksana asma selama ini. Hasil penelitian menunjukkan perubahan GINA 2019 sejalan dengan Symbicort Given as Needed in Mild Asthma (SYGMA). Perubahan didapatkan karena adanya paradoks dalam manajemen asma, yang mengarah pada penggunaan SABA berlebih dalam semua tingkat keparahan asma, dan dikaitkan dengan peningkatan risiko eksaserbasi dan kematian.

Item Type:

Thesis (Undergraduate)

Contributors: