Pemodelan Numerik Metode Elemen Hingga Nonlinier Struktur Balok Tinggi Beton Bertulang

Jhony, ( 0721003 ) (2011) Pemodelan Numerik Metode Elemen Hingga Nonlinier Struktur Balok Tinggi Beton Bertulang. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0721003_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (117Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0721003_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (771Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0721003_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (51Kb) | Preview
[img] Text
0721003_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1173Kb)
[img] Text
0721003_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3656Kb)
[img]
Preview
Text
0721003_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (40Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0721003_Cover.pdf

Download (76Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0721003_References.pdf - Accepted Version

Download (38Kb) | Preview

Abstract

Balok tinggi adalah balok yang mempunyai rasio bentang (L) dan tinggi balok (h) yang kecil. Perilaku dan karakteristik balok tinggi sangat berbeda dengan perilaku dan karakteristik balok yang mempunyai perbandingan normal. Pada balok tinggi akan dominan terjadi keruntuhan akibat tegangan geser. Balok beton bertulang yang diuji mempunyai perbandingan bentang dan tinggi sebesar 2,25 ÷ 0,8 = 2,8125, lebih besar dari 2,5 sehingga menurut kriteria ACI 318 - 99 sebenarnya belum termasuk kategori balok tinggi. Meskipun demikian dari perilaku keruntuhan yang diperlihatkan yaitu keruntuhan geser (diagonal splitting) maka dapat dikategorikan sebagai balok tinggi (deep-beam), yang mana perilakunya sangat berbeda dengan tipe balok biasa karena bukan keruntuhan lentur. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah mempelajari perilaku keruntuhan balok tinggi beton bertulang dengan mutu beton yang digunakan adalah fc = 37,125 MPa dan mutu baja yang digunakan adalah fy = 292,19 MPa, fy = 333,1707 MPa, dan fy = 465,8067 MPa [Hardjasaputra,2005]. Penelitian numerik dilakukan dengan perangkat lunak ADINA. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pada tinjauan beban elastis, model balok numerik lebih kaku daripada eksperimen. Pada beban batas proporsional, model balok eksperimental lebih kaku. Beban ultimit model balok numerik lebih besar daripada eksperimental.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tegangan Geser, Deep-Beam, Diagonal Splitting
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 18 Apr 2013 09:01
Last Modified: 05 Feb 2018 03:26
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3169

Actions (login required)

View Item View Item