Prabowo , Ivana Lagaida 1710119 (2021) Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annoca Muricata L.) Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Insisi Pada Tikus Wistar. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1710119_Abstract_Toc.pdf - Accepted Version Download (528Kb) | Preview |
|
|
Text
1710119_Chapter 1.pdf - Accepted Version Download (608Kb) | Preview |
|
Text
1710119_Chapter 2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1114Kb) |
||
Text
1710119_Chapter 3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (696Kb) |
||
Text
1710119_Chapter 4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (651Kb) |
||
|
Text
1710119_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (173Kb) | Preview |
|
|
Text
1710119_Cover.pdf - Accepted Version Download (159Kb) | Preview |
|
|
Text
1710119_References.pdf - Accepted Version Download (308Kb) | Preview |
Abstract
Daun sirsak mengandung berbagai senyawa aktif terutama flavonoid, tannin, saponin, alkaloid, terpenoid, dan beberapa vitamin. Komponen-komponen tersebut sering ditemukan pada tanaman yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional dalam penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi ekstrak etanol daun sirsak dalam mempercepat penyembuhan luka insisi tikus Wistar jantan. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan menggunakan 28 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu EEDS 25%, EEDS 50%, CMC 1% sebagai kontrol negatif, dan feracrylum 1% sebagai kontrol positif. Luka insisi dibuat di punggung tikus sepanjang 10 mm dengan kedalaman 1 mm. Perlakuan secara topikal sebanyak dua kali dalam sehari kemudian diukur. Data yang diukur adalah lama waktu hingga tepi bertautan dan kecepatan tepi luka saling bertaut dalam satuan millimeter per hari yang didapatkan dengan rumus selisih panjang luka di hari pertama dan panjang terakhir luka dibagi jumlah hari yang diperlukan untuk proses bertautnya luka. Analisis data menggunakan one way ANOVA kemudian dilanjutkan uji Tukey HSD dengan α=0,05. Rerata kecepatan penyembuhan (mm/hari) kelompok EEDS 50% (1,497) berbeda sangat bermakna dengan nilai (p<0,01) dibandingkan kontrol negative (1,011). Kelompok EEDS 25% (1,337) dan kontrol positif (1,271) menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) dibandingkan kontrol negatif (1,011). Kelompok EEDS 25%, EEDS 50%, dan kontrol positif menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan dengan nilai (p>0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah EEDS 25% dan EEDS 50% berefek dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi tikus Wistar dan memiliki potensi yang setara dengan kontrol positif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | luka insisi, ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.), feracrylum 1% |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 02 Nov 2022 02:21 |
Last Modified: | 02 Nov 2022 02:21 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/31057 |
Actions (login required)
View Item |