Nainggolan, Rudi M. ( 0021008 ) (2009) Studi Perencanaan Hidraulik Peredam Energi Tipe Bak Tenggelam (Cekung) Dengan Model Fisik Dua Dimensi. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0021008_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (114Kb) | Preview |
|
|
Text
0021008_Appendices.pdf - Accepted Version Download (308Kb) | Preview |
|
|
Text
0021008_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (27Kb) | Preview |
|
Text
0021008_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2405Kb) |
||
Text
0021008_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (247Kb) |
||
Text
0021008_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (375Kb) |
||
|
Text
0021008_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (46Kb) | Preview |
|
|
Text
0021008_Cover.pdf Download (93Kb) | Preview |
|
|
Text
0021008_References.pdf - Accepted Version Download (12Kb) | Preview |
Abstract
Peredam energi adalah bagian dari bendung yang berfungsi untuk meredam energi aliran air yang akan melalui bendung. Sebagian besar kerusakan bendung di Indonesia di sebabkan oleh penggerusan setempat (local scouring) yang terjadi terus-menerus di hilir bendung. Penggerusan setempat ini disebabkan oleh energi potensial yang cukup besar karena adanya perbedaan elevasi muka air di hulu dan di hilir bendung. Penggerusan lokal yang terjadi di hilir bendung yang disebabkan oleh tingginya permukaan air akibat pembendungan, membahayakan konstruksi bendung itu sendiri. Untuk mencegah penggerusan yang terlalu dalam, maka kita melakukan penambahan komponen bendung yaitu dengan memasang peredam energi di hilir bendung. Faktor utama terjadinya penggerusan yang dalam pada hilir bendung adalah peredam energi yang belum berfungsi secara optimal. Pada penelitian ini digunakan peredam energi tipe Bak Tenggelam (Cekung). Model untuk penelitian dilakukan di Laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penelitian dilakukan dengan model fisik dua dimensi pada saluran terbuka. Upaya untuk meminimalisasi penggerusan di hilir bendung dilakukan beberapa kali perubahan model. Hasil penelitian dengan peredam energi tipe Bak Tenggelam (Cekung) menunjukkan bahwa untuk mengurangi terjadinya penggerusan di hilir bendung dilakukan modifikasi desain peredam energi tipe Bak Tenggelam (Cekung), yaitu membuat jari-jari kolam olak dan lebar ambang hilir (ensill) lebih besar daripada kriteria desain, menurunkan elevasi kolam olak dan juga penambahan terhadap kelengkapan dari peredam energi itu sendiri yaitu penambahan pengaman gerusan berupa rip-rap batu. Berdasarkan analisis ukuran butir, pasir yang digunakan termasuk pada jenis pasir bergradasi buruk (poorly granded sand). Pada kondisi model awal dengan debit 100% penggerusan yang terjadi sedalam 10 cm. Karena kinerja peredam energi masih jauh dari yang diharapkan maka dilakukan perubahan model I yaitu memperbesar jari-jari kolam olak dan lebar ambang hilir (ensill) serta menurunkan elevasi kolam olak, dengan debit 100% penggerusan yang terjadi sedalam 4 cm. Pada perubahan model II dilakukan penambahan rip-rap batu dengan Ø ≤ 3 cm diletakkan pada jarak 20 cm dari ambang hilir (ensill) dengan lebar 30 cm serta ketebalan 7 cm, dengan debit 100% hasilnya ternyata tidak ada penggerusan. Untuk perubahan model III hanya mengurangi lebar rip-rap batu menjadi 20 cm, dengan debit 100 % hasilnya tetap tidak ada penggerusan. Jadi, desain peredam energi yang paling optimal yaitu pada perubahan model III.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 20 Mar 2013 08:24 |
Last Modified: | 24 Jan 2018 04:20 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2854 |
Actions (login required)
View Item |