Ikasari, Junny (1564050) (2019) Perancangan Media Kdokumentasi Buku Busana Adat Pengantin di Palembang. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1564050_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (415Kb) | Preview |
|
|
Text
1564050_Chapter I.pdf - Accepted Version Download (396Kb) | Preview |
|
Text
1564050_Chapter II.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (244Kb) |
||
Text
1564050_Chapter III.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1250Kb) |
||
Text
1564050_Chapter IV.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3306Kb) |
||
|
Text
1564050_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (106Kb) | Preview |
|
|
Text
1564050_Cover.pdf - Accepted Version Download (133Kb) | Preview |
|
|
Text
1564050_References.pdf - Accepted Version Download (74Kb) | Preview |
Abstract
Palembang memiliki kekayaan busana adat yang beragam. Busana adat Palembang biasanya dikenakan di acara besar. Salah satu busana adat biasanya dikenakan saat upacara adat pernikahan di Kota Palembang. Busana adat pengantin di Palembang memiliki 2 jenis gaya busana, keduanya adalah Aesan Gede dan Aesan Pasangko. Kata Aesan sendiri dalam Bahasa Palembang artinya adalah baju atau busana. Aesan Gede adalah busana melambangkan kebesaran. Busana ini merupakan lambang akan keagungan Kerajaan Sriwijaya di masa lampau. Aesan Gede ini mempunyai nilai filosofi yaitu busana yang memang layak untuk dijuluki swarnadwipa atau pulau emas. Busana kedua adalah Aesan Paksangko yang dianggap sebagai busana adat Palembang yang mencirikan keanggunan. Semakin berkembangnya dunia mode, masyarakat seakan lupa dengan kekayaan budaya sendiri salah satunya yaitu busana adat di daerah masing-masing di belahan Indonesia. Desain busana adat Indonesia terutama di Sumatera Selatan kota Palembang semakin mengikuti perkembangan dunia mode, sehingga pengaruh gaya busana negara asing semakin mempengaruhi gaya desain pada busana–busana adat pengantin di Indonesia dan saat ini semakin sedikit generasi muda yang tertarik untuk menggunakan busana adat saat pernikahan di Palembang. Melihat keadaan tersebut, busana adat pengantin Palembang harus dilestarikan agar tidak punah oleh perkembangan zaman. Maka perlu adanya pendokumentasian sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya agar suatu saat nanti generasi muda bisa tetap mengenal dan mempelajarinya. Metode yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah melalui wawancara dengan pemilik butik Labana, ibu Yanti. Kemudian membagikan kuesioner pada 100 orang responden dan juga melalui studi pustaka. Dari hasil tersebut maka dirancang media dokumentasi berupa buku yang berisikan foto-foto dan informasi lengkap tentang busana pengantin adat Palembang. Melalui media buku ini pengenalan busana adat pengantin Palembang akan lebih terjaga dan lestari sebagai kekayaan negeri Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | buku, busana adat, dokumentasi, foto, Palembang |
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Faculty of Arts & Design > 64 Visual Communication Design Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 26 Jun 2019 02:41 |
Last Modified: | 26 Jun 2019 02:41 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/26803 |
Actions (login required)
View Item |