Supratman, Evlyne (1487064) (2018) Tinjauan Yuridis Pengembangan Hak Kepemimpinan Kolektif Merek Melalui Perjanjian Waralaba Dikaitkan Dengan Asa Proposional. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1487064_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (93Kb) | Preview |
|
Text
1487064_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (87Kb) |
||
|
Text
1487064_Chapter 1.pdf - Accepted Version Download (261Kb) | Preview |
|
Text
1487064_Chapter 2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (189Kb) |
||
Text
1487064_Chapter 3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (209Kb) |
||
Text
1487064_Chapter 4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (278Kb) |
||
|
Text
1487064_Conclution.pdf - Accepted Version Download (65Kb) | Preview |
|
|
Text
1487064_Cover.pdf - Accepted Version Download (120Kb) | Preview |
|
|
Text
1487064_References.pdf - Accepted Version Download (61Kb) | Preview |
Abstract
Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pelaku usaha yang mendominasi perekonomian Indonesia dengan menyumbang Pendapatan Domestik Bruto sebesar 60,34% pada tahun 2016. Masalah utama bagi sebagian besar UMKM adalah keterbatasan modal. Hal ini turut berdampak pada minimnya produk-produk UMKM yang didaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya (HKI) karena keterbatasan biaya tersebut sehingga perlindungan terhadap produk- produk UMKM kurang memadai. Akibatnya, UMKM kesulitan untuk bertahan dan berkembang akibat persaingan yang tidak sehat dan terus merugi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah memberikan solusi salah satunya dengan kepemilikan Merek Kolektif. Kopi Arabika Gayo yang telah sukses menembus pasar internasional melalui merek kolektif menjadi contoh nyata bahwa Merek Kolektif merupakan instrumen perlindungan yang sesuai bagi UMKM. Keterbatasan pengembangan Merek Kolektif terletak pada larangan pengalihannya melalui lisensi. Hal ini ternyata dapat diatasi dengan menggunakan sistem waralaba. Adapun waralaba wajib diselenggarakan melalui perjanjian waralaba maka haruslah memperhatikan ketentuan hukum perikatan dan hukum kebendaan termasuk asas-asasnya. Salah satu asas yang penting untuk diperhatikan yaitu terpenuhinya asas proporsionalitas. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Yuridis Normatif, yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Penyelenggaraan perjanjian waralaba yang sesuai asas proporsionalitas terwujud dari keseimbangan banyak hak yang diperoleh dengan pengorbanan dan kewajiban yang diemban. Hak dan kewajiban yang proporsional tersebut wajib dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait demi berlangsungnya kegiatan waralaba yang baik. Kepemilikan merek kolektif yang dipadankan dengan pengembangan melalui sistem waralaba dapat menjadi solusi yang menghantarkan UMKM yang terbatas secara modal untuk dapat berkembang dan bersaing dengan merek terdaftar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan bermodal besar seperti yang telah sukses dilakukan oleh Kopi Arabika Gayo.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Merek Kolektif, Waralaba, dan Asas Proporsional |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > 87 Specialization in Business and Investment Law |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 01 Apr 2019 08:00 |
Last Modified: | 01 Apr 2019 08:00 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/26242 |
Actions (login required)
View Item |