Siringoringo, Simon (1410126) (2017) Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Anthelmintik Terhadap Ascaris suum. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1410126_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (4Mb) | Preview |
|
Text
1410126_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (889Kb) |
||
|
Text
1410126_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (2218Kb) | Preview |
|
Text
1410126_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2431Kb) |
||
Text
1410126_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2416Kb) |
||
Text
1410126_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2411Kb) |
||
|
Text
1410126_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (2121Kb) | Preview |
|
|
Text
1410126_Cover.pdf - Accepted Version Download (629Kb) | Preview |
|
|
Text
1410126_References.pdf - Accepted Version Download (2243Kb) | Preview |
Abstract
Askariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Ascaris. Askariasis endemik di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Obat antelmintik pada penggunaan jangka panjang memiliki efek samping yang cukup banyak seperti diare, demam, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian menggunakan bahan alami yang memiliki efek antelmintik dengan efek samping minimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ekstrak etanol kulit manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki efek antelmintik terhadap Ascaris suum. Desain penelitian adalah laboratorium eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Efek antelmintik ekstrak etanol kulit manggis (EEKM) terhadap Ascaris suum diuji melalui 6 kelompok perlakuan (n=30, r=4) yaitu kelompok I (EEKM 10%), II (EEKM 20%), III (EEKM 30%), IV (EEKM 40%), V (Pirantel Pamoat sebagai kontrol positif), dan VI (larutan CMC 10% sebagai kontrol negatif). Data penelitian adalah persentase cacing yang mati setelah pemberian bahan uji. Analisis data dengan uji ANAVA dilanjutkan dengan uji Tukey HSD, kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05. Hasil penelitian persentase cacing yang mati meningkat sejalan dengan kenaikan dosis berturut-turut pada kelompok I, II, III, dan IV yaitu 10%, 28%, 47%, dan 65% dan semua kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan (p≤0,01) dengan kelompok kontrol negatif maupun kontrol positif. Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol kulit manggis mempunyai efek antelmintik terhadap Ascaris suum, tetapi tidak sebaik Pirantel Pamoat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antelmintik, Ascaris suum, ekstrak etanol kulit manggis |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 20 Feb 2018 03:20 |
Last Modified: | 20 Feb 2018 03:20 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/23951 |
Actions (login required)
View Item |