Sylviani, Melissa (1241049) (2016) Analysis of the Portrayal of the Female Protagonists in Henry James’ The Portrait of A Lady and Kate Chopin’s The Awakening Using Feminism Approach. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1241049_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (294Kb) | Preview |
|
Text
1241049_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (199Kb) |
||
|
Text
1241049_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (229Kb) | Preview |
|
Text
1241049_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (221Kb) |
||
Text
1241049_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (336Kb) |
||
Text
1241049_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (331Kb) |
||
|
Text
1241049_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (229Kb) | Preview |
|
Text
1241049_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (771Kb) |
||
|
Text
1241049_References.pdf - Accepted Version Download (312Kb) | Preview |
Abstract
Dalam skripsi ini, saya akan menganalisis penggambaran tokoh utama wanita dalam dua novel, yaitu The Portrait of a Lady karya Henry James dan The Awakening karya Kate Chopin dari sudut pandang feminisme. Kedua novel ini menceritakan tentang wanita yang mengalami tekanan sosial dalam institusi pernikahan pada akhir abad ke-19. Isabel Archer dalam The Portrait of a Lady, seorang wanita yang mandiri (independent), berjiwa bebas (free-spirited), ekspresif (expressive), dan pandai (intelligent) berubah menjadi tunduk (compliant) dan nonasertif (unassertive) setelah memasuki institusi pernikahan. Edna Pontellier dalam The Awakening, seorang wanita yang tunduk (compliant), pendiam (reserved), dan patuh terhadap kewajibannya (dutiful), berubah menjadi tidak tunduk (incompliant), ekspesif (expressive), dan tidak patuh terhadap kewajibannya (undutiful) setelah berusaha lepas dari perannya sebagai wanita. Pada akhirnya Edna memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tidak mendapat penerimaan dari masyarakat. Dari hasil analisis, saya mendapatkan kesimpulan bahwa pada abad ke-19 terdapat ketidaksetaraan gender antara pria dan wanita di dalam institusi pernikahan. Wanita hanya dianggap sebagai “yang Lain” seperti yang disebutkan Simone De Beauvoir dalam bukunya, The Second Sex, yang menjadi acuan teori feminisme dalam menganalisis kedua novel
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures |
Divisions: | Faculty of Letters > 41 English Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 14 Oct 2016 08:45 |
Last Modified: | 14 Oct 2016 08:45 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/21160 |
Actions (login required)
View Item |