Usulan Perbaikan Ekuitas Merek (Studi Kasus Di Salon Mobil Checkpoint Jl.Terusan Sutami, Bandung)

Spasky, Roberto (1223114) (2016) Usulan Perbaikan Ekuitas Merek (Studi Kasus Di Salon Mobil Checkpoint Jl.Terusan Sutami, Bandung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1223114_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (146Kb) | Preview
[img] Text
1223114_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (4Mb)
[img]
Preview
Text
1223114_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (142Kb) | Preview
[img] Text
1223114_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (513Kb)
[img] Text
1223114_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (381Kb)
[img] Text
1223114_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (210Kb)
[img] Text
1223114_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1499Kb)
[img]
Preview
Text
1223114_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (226Kb) | Preview
[img] Text
1223114_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (614Kb)
[img]
Preview
Text
1223114_References.pdf - Accepted Version

Download (292Kb) | Preview

Abstract

Checkpoint Sutami merupakan salon mobil yang dirikan sejak tahun 2008 dan terletak di jalan terusan sutami kav. 22 – Bandung. Masalah yang terjadi di Checkpoint Sutami adalah belum terlalu dikenal oleh konsumen. Tujuan penelitian ini ialah unuk mengetahui brand equity serta strategi untuk meningkatkan brand equity Checkpoint Sutami. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi serta kuesioner, penyusunan kuesioner berdasarkan konsep brand equity (David A.Aaker), dan Bauran Pemasaran 7P (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence). Teknik sampling untuk penyebaran kuesioner penelitian adalah dengan purposive sampling. Penyebaran kuesioner dibagi menjadi dua bagian bagian pertama berisi pertanyaan-pertanyaan seputar segmentasi, kuesioner bagian kedua berisi pertanyaan tentang brand equity yang terdiri dari komponen brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty. Kuesioner penelitian diolah dengan menggunakan statistika deskriptif untuk komponen STP(segmenting, targetting, positioning) dan brand loyalty, uji cochran q test untuk mengetahui komponen brand association, Importance Performance Analysis untuk mengetahui pemetaan tiap variabel pada empat kuadran dan uji hipotesis untuk mengetahui urutan perbaikan pada komponen perceived quality. Berdasarkan hasil penelitian brand awareness Checkpoint Sutami terhadap 100 orang responden didapatkan hasil persentase top of mind sebesar 33%, brand recall sebesar 11%, dan brand recognition 100% reponden mengetahui salon mobil Checkpoint Sutami serta 0% pada persentase brand unaware. Checkpoint Sutami diasosiasikan bersih secara teliti, teliti dalam masalah goresan di permukaan body mobil, hasil poles mengkilap sempurna di seluruh body mobil, variasi jenis perawatan disesuaikan dengan jenis mobil tertentu, pengerjaan interior bersih, salon untuk mobil kesayangan, produk perawatan Meguiars asal Amerika, terkenal hi tech. Hasil penelitian perceived quality terdapat 17 variabel yang tidak memuaskan. Hasil penelitian brand loyalty loyalitas konsumen pada tingkatan switcher sebesar 14%, habitual buyer sebesar 18%, satisfied buyer sebesar 92%, liking the brand sebesar 86%, dan pada level commited buyer sebesar 48%. Usulan yang diberikan untuk salon mobil Checkpoint Sutami pada komponen brand awarenes yaitu Checkpoint lebih sering menjadi sponsor pada event otomotif. Pada komponen brand association dibuat tagline yang menggambarkan identitas yang telah terbentuk pada brand association yaitu” profesional”, “fleksibel”, “handal”, serta “berkualitas”. Akan lebih baik bila tagline tersebut dipakai pada bio atau halaman awal saat membuka profil di Instagram dan digunakan menjadi caption pada setiap post Instagram Checkpoint Sutami serta pada spanduk dan pampflet. Pada komponen perceived quality dapat diberikan usulan pada setiap atribut berdasarkan prioritas perbaikan ketidakpuasan. Pada komponen brand loyalty strategi yang dapat dilakukan pada level switcher ke habitual buyer adalah dengan pemberian gratis cuci pada kedatangan ke 10, pada satisfied buyer agar persentasenya bisa lebih proporsional dengan pemindahan konsumen ke level liking the brand yaitu dengan pemberian potongan harga, bisa booking untuk cuci sehingga tidak perlu menunggu khusus konsumen yang telah menjadi member. Hadiah pengharum mobil bagi konsumen yang kebetulan sedang berulang tahun serta pengunjung ke 100 atau kelipatan tertentu dalam periode satu bulan, untuk level commited buyer dari level persentase liking the brand berupa posting mobil konsumen berserta profil singkat konsumen setia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 28 Sep 2016 08:46
Last Modified: 28 Sep 2016 08:46
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/21103

Actions (login required)

View Item View Item