Rachmat, Raden Fini Rachmarafini (1287052) (2016) Perbandingan Hukum antara Pengaturan Perlindungan Satwa Liar yang Dilindungi di Indonesia dan di Australia Dikaitkan dengan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha .
|
Text
1287052_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (338Kb) | Preview |
|
Text
1287052_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (422Kb) |
||
|
Text
1287052_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (394Kb) | Preview |
|
Text
1287052_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (473Kb) |
||
Text
1287052_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (627Kb) |
||
Text
1287052_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (518Kb) |
||
|
Text
1287052_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (45Kb) | Preview |
|
Text
1287052_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (691Kb) |
||
|
Text
1287052_References.pdf - Accepted Version Download (252Kb) | Preview |
Abstract
Indonesia dan Australia memiliki kekayaan alam yang beragam, salah satunya adalah kekayaan akan satwa-satwa endemik. Satwa-satwa endemik tersebut tergolong dalam satwa liar yang terancam punah. Satwa-satwa langka tersebut memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, sehingga sering dilakukannya tindakan perdagang illegal terhadap satwa liar dilindungi tersebut. Melihat maraknya perdagangan illegal satwa liar dilindungi di dunia, maka dibentuklah konvensi internasional yang disebut Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka timbul pertanyaan bagaimana perlindungan satwa liar dilindungi di Indonesia dan Australia dikaitkan dengan CITES serta bagaimana persamaan dan perbedaan dari pengaturan mengenai perlindungan satwa liar dilindungi di Indonesia dan Australia. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang memiliki sumber penelitiannya adalah data kepustakaan. Penelitian yang diakukan adalah deskriptif analitik yang mengambarkan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat, kemudian dipisahkan kategorinya untuk memperoleh kesimpulan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan undang-undang dan pendekatan komparatif. Hasil penelitian skripsi ini adalah bahwa Indonesia dan Australia mengatur aturan yang lebih ketat dari apa yang diatur dalam CITES, dimana CITES masih memungkinkan adanya perdagangan satwa liar dilindungi, sedangkan Indonesia dan Australia sama sekali tidak memperbolehkannya serta diketahui bahwa peraturan perundang-undangan Indonesia dan Australia memiliki banyak persamaan dalam mengatur perlindungan satwa liar dilindungi, yang berbeda adalah aturan mengenai strict liability dan mengenai beratnya sanksi yang dijatuhkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perlindungan, satwa liar dilindungi, perdagangan, CITES |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > 87 Specialization in Business and Investment Law |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 13 Jul 2016 01:51 |
Last Modified: | 13 Jul 2016 01:51 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/20577 |
Actions (login required)
View Item |