Efektifitas Daging Daun Lidah Buaya (Aloevera L.) Sebagai Laksansia Pada Mencit Galur Swiss Webster

Puspitasari, Devy ( 9810083 ) (2003) Efektifitas Daging Daun Lidah Buaya (Aloevera L.) Sebagai Laksansia Pada Mencit Galur Swiss Webster. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9810083_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (133Kb) | Preview
[img] Text
9810083_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (257Kb)
[img]
Preview
Text
9810083_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (108Kb) | Preview
[img] Text
9810083_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (169Kb)
[img] Text
9810083_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (109Kb)
[img] Text
9810083_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (360Kb)
[img]
Preview
Text
9810083_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (91Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9910083_Cover.pdf

Download (105Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9810083_References.pdf - Accepted Version

Download (100Kb) | Preview

Abstract

Latar belakang : Sembelit atau konstipasi merupakan salah satu gangguan pencernaan yang tidak dapat dianggap remeh. Cara mengatasinya adalah dengan obat pencahar atau laksansia sintetik, namun bila penggunaannya berlebihan dapat mengganggu absorpsi zat gizi dan sintesis vitamin dalam usus. Lidah buaya dapat dijadikan alternatif untuk laksansia yang lebih arnan dan ekonornis. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas lidah buaya sebagai laksansia pada mencit galur Swiss Webster. Metode : Metode yang digunakan adalah pengamatan pola defekasi mencit, yang dikelompokkan menjadi 5 perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif yang diberikan aquadest, kelompok kontrol positif yang diberikan laksansia L, kelornpok uji dosis 1 g/kg BB, 2 g/kg BB, 3 g/kg BB. Pernberian dilakukan per oral. Karakteristik feses mencit ( frekwensi defekasi, konsistensi, berat ) diamati setiap 30 menit selarna 3 jam. Hasil penelitian : Kelompok kontrol negatif mengalami defekasi rata-rata 1,17 kali, konsistensi normal, dan berat feses rata-rata 54,17 mg. Kelompok kontrol positif mengalami defekasi rata-rata 5 kali, konsistensi menjadi lebih lembek, dan berat feses rata-rata 475,33 mg. Kelompok uji dosis 1 g/kg BB mengalami defekasi rata-rata 1,3 kali, konsistensi tetap normal, dan berat feses rata-rata adalah 83,33 mg. Kelompok uji dosis 2 g/ kg BB mengalami defekasi rata-rata 4,83 kali, konsistensi tetap normal, dan berat feses rata-rata adalah 2273 mg. Kelompok uji dosis 3 g/kg BB mengalami defekasi rata-rata 5,67 kali, konsistensi secara umum tetap normal, dan berat feses rata-rata adalah 308,33 mg. Kesimpulan : Cairan daging daun lidah buaya efektif sebagai laksansia yang meningkatkan frekwensi defekasi dan berat feses, dimana. efektifitasnya mulai terlihat pada dosis 2 g/kg BB. Saran : Penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya sehingga penggunaan lidah buaya 'sebagai fitofarmaka dapat semakin berkembang di masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 26 Oct 2015 09:42
Last Modified: 24 Aug 2017 02:54
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16287

Actions (login required)

View Item View Item