Jonathan, Michael ( 0310031 ) (2007) Pengaruh Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographidis Herba) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0310031_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (40Kb) |
||
Text
0310031_Appendices.pdf - Accepted Version Download (265Kb) |
||
Text
0310031_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (55Kb) |
||
Text
0310031_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (237Kb) |
||
Text
0310031_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (152Kb) |
||
Text
0310031_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (200Kb) |
||
Text
0310031_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (19Kb) |
||
|
Text
0310031_Cover.pdf Download (30Kb) | Preview |
|
Text
0310031_References.pdf - Accepted Version Download (26Kb) |
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan kumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemi. Selain obat-obatan modern, obat tradisional banyak digunakan untuk mengobati DM, salah satunya adalah herba sambiloto. Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh ekstrak etanol herba sambiloto (EEHS) terhadap penurunan kadar glukosa darah darah mencit yang diinduksi aloksan. Desain penelitian : prospektif eksperimental sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Metoda yang digunakan uji diabetes aloksan . Hewan coba 25 ekor mencit jantan galur Balb/C yang setelah diinduksi dialokasikan secara acak kedalam 5 kelompok (n = 5) dan diberi perlakuan EEHS dosis 1 (0.7 g/kgBB), dosis 2 (1.4 g/kgBB), dosis 3(2.8 g/kgBB), kontrol (CMC 1%) serta pembanding(Glibenklamid). Data yang diukur kadar glukosa darah setelah induksi dan perlakuan selama 7 hari. Analisis data dengan ANAVA, dilanjutkan dengan uji Tukey HSD, α = 0.05 menggunakan program SPSS 11.0. Hasil penelitian : penurunan kadar glukosa darah setelah diberi EEHS dosis 2 (39.33 %), dan dosis 3 (44.12 %) lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol / CMC 1 % (0.59 %) yang perbedaannya sangat signifikan (p<0.01). Sedangkan bila dibandingkan dengan pembanding / Glibenklamid (51.29 %) tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan (p>0.05). Kesimpulan : EEHS, dosis 2 (1.4 g/kgBB) dan dosis 3 (2.8 g/kgBB) efektif menurunkan kadar glukosa darah, yang potensinya setara dengan Glibenklamid.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sambiloto, Glukosa Darah |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 26 Jul 2012 07:31 |
Last Modified: | 22 Sep 2017 02:49 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1578 |
Actions (login required)
View Item |