Metaliana, Revi (0963041) (2014) Perancangan Bandung Percussion Center. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0963041_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (227Kb) | Preview |
|
|
Text
0963041_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (189Kb) | Preview |
|
Text
0963041_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1208Kb) |
||
Text
0963041_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1381Kb) |
||
Text
0963041_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1832Kb) |
||
|
Text
0963041_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (96Kb) | Preview |
|
Text
0963041_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (243Kb) |
||
|
Text
0963041_Reference.pdf - Accepted Version Download (99Kb) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman, salah satunya adalah kesenian perkusi. Alat musik perkusi tradisional yang dimiliki berbeda-beda pada setiap daerahnya. Salah satunya adalah perkusi tradisional Gamelan. Selain Gamelan juga adapula alat musik yang mulai terlupakan yaitu angklung dan arumba. Seiring perkembangan zaman, generasi muda sekarang seakan tidak mengenal dan tidak peduli atas kesenian asli yang dimiliki oleh bangsa ini. Dapat dilihat dari semakin tergesernya perkusi tradisional oleh modernitas, bahkan ada beberapa yang hampir punah karena tidak dilestarikan. Masyarakat sekarang ini lebih tertarik pada alat musik perkusi modern seperti yang digunakan pada instrumen Drumband. Oleh karena semakin berkembangnya perkusi modern dan pengaruh-pengaruh dari luar, maka muncul suatu trend baru yaitu perkusi kontemporer yang menggunakan barang-barang bekas seperti ember bekas, galon, pipa, ban, alat makan, botol bekas, dan masih banyak lagi. Dengan semakin berkembangnya kesenian perkusi dari tradisional, modern, hingga kontemporer maka menandakan antusias dan minat terhadap musik perkusi, khususnya di Kota Bandung. Banyak komunitas-komunitas perkusi bermunculan, namun belum ada tempat untuk mewadahi para pencinta maupun penikmat musik perkusi. Maka dari itu, dirasa perlu membuat suatu wadah untuk menyatukan, memperkenalkan, melestarikan dan mengembangkan kesenian perkusi tersebut dalam satu tempat dengan cara merancang Bandung Percussion Center yang dilengkapi dengan fasilitas seperti galeri, cafe, perpustakaan, ruang latihan khusus, ruang latihan gabungan, dan workshop. Konsep perancangan Bandung Percussion Center adalah Unity in Diversity yang memiliki arti yaitu kesatuan dalam keanekaragaman. Serta tema yang digunakan pada perancangan ini adalah merancang suatu komponen ruang yang dapat mengingatkan seseorang pada perkusi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perkusi, Bandung Percussion Center, Unity in Diversity |
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty of Arts & Design > 63 Interior Design Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 30 Jan 2015 08:49 |
Last Modified: | 30 Jan 2015 08:49 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/9971 |
Actions (login required)
View Item |