Kedudukan Anak di Bawah Umur Dalam Perjanjian Penggunaan Jasa Influencer di Media Sosial dan Akhibat Hukumnya Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Utama, Bintang Putra (1587060) (2020) Kedudukan Anak di Bawah Umur Dalam Perjanjian Penggunaan Jasa Influencer di Media Sosial dan Akhibat Hukumnya Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1587060_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (212Kb) | Preview
[img] Text
1587060_Appendices.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2756Kb)
[img]
Preview
Text
1587060_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (441Kb) | Preview
[img] Text
1587060_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (333Kb)
[img] Text
1587060_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (273Kb)
[img] Text
1587060_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (299Kb)
[img]
Preview
Text
1587060_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (136Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1587060_Cover.pdf - Accepted Version

Download (321Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1587060_References.pdf - Accepted Version

Download (332Kb) | Preview

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memunculkan suatu sarana informasi secara online yaitu media sosial. Pada zaman sekarang sangat membantu dalam hal berkomunikasi dan menyampaikan informasi secara cepat. Dengan adanya media sosial tersebut, muncul suatu jenis dan pekerjaan baru yaitu sebagai influencer. Yang dimana kegiatan pekerjaannya meliputi pemasaran suatu produk secara online. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pengusaha atau badan usaha dalam promosi untuk memasarkan suatu barang atau produk secara online. Akan tetapi hal tersebut menjadi masalah karena banyaknya influencer di bawah umur yang melakukan suatu hubungan kerja akan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yuridis normatif. Sifat penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitis. Penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan adalah studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian kerja antara influencer dengan pengusaha atau pemberi kerja masuk kedalam jenis perjanjian PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), Akan tetapi melanggar salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu mengenai kecakapan. Sesuai dengan penjelasan pasal 52 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan apabila influencer di bawah umur tidak menggunakan wali dalam membuat suatu perjanjian kerja dengan pengusaha maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Maka pertanggungjawaban bagi pihak pengguna jasa influencer yang masih di bawah umur jelas melanggar batasan umur dalam melakukan hubungan kerja dan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan pasal 185 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Tidak adanya pengaturan mengenai influencer itu sendiri di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan mengakibatkan terjadinya kekosongan hukum dan tidak adanya perlindungan hukum terhadap pekerjaan sebagai influencer di media sosial. Oleh karena itu perlu adanya lembaga khusus yang mengawasi influencer secara online dan perundang-undangan khusus yang melindungi pekerjaan secara online khususnya sebagai influencer.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: influencer di bawah umur, perjanjian kerja, pertanggungjawaban
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > 87 Specialization in Business and Investment Law
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 06 Dec 2021 06:44
Last Modified: 06 Dec 2021 06:44
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/28740

Actions (login required)

View Item View Item