Stephanie, Deborah (1361001) (2017) Perancangan Busana Semi Couture Untuk Wanita Dengan Inspirasi Origami Tsuru. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1361001_Abstract_Toc.pdf - Accepted Version Download (178Kb) | Preview |
|
Text
1361001_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3027Kb) |
||
|
Text
1361001_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (264Kb) | Preview |
|
Text
1361001_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (428Kb) |
||
Text
1361001_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (874Kb) |
||
Text
1361001_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (741Kb) |
||
|
Text
1361001_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (204Kb) | Preview |
|
|
Text
1361001_Cover.pdf - Accepted Version Download (373Kb) | Preview |
|
|
Text
1361001_References.pdf - Accepted Version Download (190Kb) | Preview |
Abstract
Judul Tugas akhir Konotori yang berarti burung bangau. Kata Konotori diambil dari bahasa Jepang seperti legenda konotori di Jepang memiliki arti tersendiri. Biasanya burung bangau terdapat pada upacara pernikahan sebagai lambang pria dan wanita. Menurut legenda jika melipat origami tsuru sebanyak seribu buah maka permohonan akan terkabul. Seperti konsep yang ditampilkan mengambil makna bahwa setiap busana memiliki harapan masing–masing yang terlihat dari tahapan melipat dari awal hingga menjadi origami tsuru. Konsep yang ditampilkan memiliki alur dari tahapan melipat origami tsuru. Yang ditampilkan dari siluet dan desain busana yang menyerupai tahapan melipat. Ditambah dengan unsur kaku agar lebih terasa origami pada koleksi ini. Tiap busana memiliki sulaman yang bertulisan kanji Jepang yang memiliki arti yang berbeda-beda. Pada saat pembuatan koleksi ini memiliki tahapan pemilihan bahan yang sesuai dengan konsep, pencelupan, pembuatan desain, pembuatan pola, pembuatan sulam sashiko dan sulam mengunakan kanji Jepang, hingga tahap terakhir menjahit. Pada saat tahap menjahit memiliki kendala karena kain yang dijahit terlalu berat dan tebal membuat baju susah untuk dijahit. Tidak hanya pada tahap jahit saja pada tahap membuat sulaman memiliki kendala karena kain yang tebal membuat susah sekali untuk disulam. Dari semua kendala yang dihadapi pada tahap produksi proses tersulit adalah menentukan dimana busana ini akan dipasarkan. Dikarenakan busana yang dibuat terlihat kearah semi couture maka dari itu hanya kalangan tertentu yang dapat mengunakan busana ini. Koleksi busana Konotori ditargetkan untuk usia 20 – 30 tahun digunakan untuk event tertentu seperti acara kebudayaan Jepang, fashion show, dll. Busana dipasarkan untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, dll. Dari semua yang sudah dijelaskan dari konsep hingga target market bisa disimpulkan bahwa koleksi yang dibuat memiliki unsur kebudayaan tradisional Jepang, busana yang ditampilkan kaku dan tidak untuk busana yang digunakan sehari-hari. Saran untuk koleksi ini agar dikembangkan lagi desain yang lebih unik dan berani.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tsuru, berani, kaku, unik, ikat-celup, sulam. |
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty of Arts & Design > 61 Diploma Program of Arts and Design (Fashion Design Specialization) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 25 Apr 2017 07:52 |
Last Modified: | 25 Apr 2017 07:52 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/22518 |
Actions (login required)
View Item |