Andries, Marselina A. ( 0510043 ) (2010) Efek Ekstrak Etanol Buah Buncis (Phaseolus vulgaris Linn.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Aloksan dan Perbandingannya Dengan Jamu 'D'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0510043_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (142Kb) | Preview |
|
|
Text
0510043_Appendices.pdf - Accepted Version Download (147Kb) | Preview |
|
|
Text
0510043_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (69Kb) | Preview |
|
Text
0510043_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (428Kb) |
||
Text
0510043_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (80Kb) |
||
Text
0510043_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (121Kb) |
||
Text
0510043_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (38Kb) |
||
|
Text
0510043_Cover.pdf Download (58Kb) | Preview |
|
|
Text
0510043_References.pdf - Accepted Version Download (74Kb) | Preview |
Abstract
DM merupakan salah satu penyakit degeneratif, yang mengakibatkan gangguan fungsi organ secara progresif. Phaseolus vulgaris Linn. merupakan tanaman yang dapat mengobati DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol buah buncis (EEBB) serta membandingkan potensinya dengan bentuk kombinasi(jamu ”D”) dalam menurunkan kadar glukosa darah (KGD). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sungguhan, bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan metodenya adalah induksi aloksan pada mencit yang dibagi secara acak dalam 5 kelompok perlakuan (n=6). Perlakuan diberikan selama 7 hari, yaitu: diberi EEBB dosis I (39 mg/kgBB mencit), dosis II (78 mg/kgBB mencit), glibenklamid, jamu “D”, dan aquadest (kontrol negatif). Data yang diukur adalah KGD puasa dalam mg/dl. Data statistik persentase penurunan dengan ANOVA on Ranks dan uji lanjut Students-Newman-Keuls Method dengan α=0,05. Hasil penurunan KGD setelah perlakuan EEBB dosis I, dosis II, glibenklamid, jamu “D”, aquadest berturut-turut: 35,63%, 40,00%, 30,24%, 26,91%, - 0,37%. Kelompok perlakuan yang diberi EBEB dosis I dan II, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif menunjukkan adanya perbedaan persentase penurunan KGD yang signifikan (p<0,05), tetapi dengan jamu ”D” dan glibenklamid tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kesimpulannya EEBB dosis I dan II berefek dengan potensi yang setara dengan jamu “D” dan glibenklamid dalam menurunkan KGD.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aloksan, EEBB, KGD, Phaseolus vulgaris Linn. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 26 Sep 2012 09:38 |
Last Modified: | 06 Oct 2017 01:00 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1893 |
Actions (login required)
View Item |