Efek Infusa Herba Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (BI) Miq.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Jantan Galur Swiss-Webster

Rachyanti, Pudyastuti ( 0210091 ) (2007) Efek Infusa Herba Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (BI) Miq.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Jantan Galur Swiss-Webster. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
0210091_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (97Kb)
[img]
Preview
Text
0210091_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (26Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0210091_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (75Kb) | Preview
[img] Text
0210091_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (505Kb)
[img] Text
0210091_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (87Kb)
[img] Text
0210091_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (111Kb)
[img] Text
0210091_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (20Kb)
[img]
Preview
Text
0210091_Cover.pdf

Download (25Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0210091_References.pdf - Accepted Version

Download (35Kb) | Preview

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit kronik yang merupakan masalah serius karena biaya pengelolaannya yang mahal, prevalensinya yang cukup tinggi, serta komplikasinya yang berdampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Kumis kucing dengan kandungannya yang berkhasiat, merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai pilihan dalam pengelolaan diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kumis kucing terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental sungguhan memakai rancangan acak lengkap bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan dewasa galur Swiss-Webster berusia 9-10 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor yang diinduksi aloksan. Mencit yang memenuhi persyaratan dibagi menjadi 5 kelompok (n = 5). Tiga kelompok perlakuan yaitu 1 DM (1 x dosis manusia), 2 DM, dan 4 DM diberi infusa herba kumis kucing setiap hari selama 7 hari masing-masing sebanyak 0,195 mg/25 g BB mencit, 0,39 mg/25 g BB mencit, dan 0,78 mg/25 g BB mencit. Kelompok kontrol diberi air suling dan kelompok pembanding diberi larutan Glibenklamid. Kadar glukosa darah diukur pada hari ke-14 setelah induksi aloksan dan pada hari ke-21 yaitu hari ke-8 setelah perlakuan. Analisis secara statistik dilakukan dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) satu arah, dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan dengan α = 0,05.. Kadar glukosa darah setelah pemberian infusa herba kumis kucing 1 DM, 2 DM, 4 DM, glibenklamid, dan air suling berturut-turut adalah 103 mg%, 87,6 mg%, 89,6 mg%, 60,8 mg%, dan 136 mg%. Infusa herba kumis kucing 1 DM, 2 DM, dan 4 DM menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan kontrol (p< 0,05) Kesimpulan yang didapat yaitu Infusa herba kumis kucing (Orthosiphon aristatus [Bl] Miq.) semua dosis dapat menurunkan kadar glukosa darah terutama dosis 4 DM.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 03 Jul 2012 09:08
Last Modified: 15 Sep 2017 02:46
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1480

Actions (login required)

View Item View Item