Christianie, Lydia ( 1021042 ) (2014) Desain Balok Skybridge Penghubung Dua Gedung dengan Beton Prategang dan Beton Konvensional. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1021042_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (263Kb) | Preview |
|
Text
1021042_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1877Kb) |
||
|
Text
1021042_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (24Kb) | Preview |
|
Text
1021042_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1448Kb) |
||
Text
1021042_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (2712Kb) |
||
|
Text
1021042_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (86Kb) | Preview |
|
|
Text
1021042_Cover.pdf Download (346Kb) | Preview |
|
|
Text
1021042_References.pdf - Accepted Version Download (127Kb) | Preview |
Abstract
Dalam perencanaan bangunan tingkat tinggi diperlukan perhatian yang sangat teliti terhadap beban gempa, terutama di Indonesia yang termasuk ke dalam wilayah dengan intensitas gempa yang cukup tinggi. Untuk dua bangunan tinggi yang memiliki jembatan penghubung , perlu diperhatikan mengenai deformasinya agar jembatan tersebut tidak patah. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah melakukan analisis struktur bangunan dua gedung yang memiliki jumlah lantai yang berbeda yang dihubungkan oleh jembatan penghubung, mendesain dimensi penampang balok beton prategang dan beton bertulang jembatan penghubung agar kuat terhadap gaya-gaya yang timbul dari beban gravitasi dan beban gempa, serta membandingkan hasil analisis perhitungan beton prategang dengan beton bertulang dengan menggunakan Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002. Ruang lingkup penelitian Tugas Akhir ini adalah gedung yang ditinjau merupakan dua gedung dengan tinggi bangunan yang berbeda dan memiliki skybridge, didesain untuk wilayah gempa 3 dengan jenis tanah sedang, materi balok skybridge adalah beton bertulang dan beton prategang, peraturan beton yang digunakan adalah SNI-2847-2002, peraturan gempa yang digunakan adalah SNI-03-1726-2002, peraturan pembebanan yang digunakan adalah PBI 87, sistem struktur yang digunakan adalah SRPMM, dan perangkat lunak yang digunakan adalah ETABS. Dari model gedung yang dibuat terpisah dan yang digabungkan, gaya–gaya yang dihasilkannya dibandingkan, dan gedung yang paling konservatif kemudian didesain agar menghasilkan desain yang lebih aman. Pada balok skybridge beton bertulang dan beton prategang digunakan dimensi yang berbeda. Dengan dimensi yang sama dengan balok beton bertulang, balok beton prategang menghasilkan kapasitas yang sangat besar, sehingga dimensinya diperkecil agar tidak boros dan berat betonnya lebih ringan dibandingkan dengan beton bertulang. Beton prategang juga memiliki kelebihan dalam menahan gaya tarik yang lebih baik daripada beton bertulang, karena diberi tegangan awal tekan beton pada lokasi di mana nantinya akan timbul tegangan tarik pada waktu komponen mendukung beban.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gempa, Beton prategang, Beton bertulang, SNI-2847-2002, SNI-1726-2002 |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 21 Civil Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 28 Jan 2015 06:18 |
Last Modified: | 12 Feb 2018 03:25 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/9795 |
Actions (login required)
View Item |