Aktivitas Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) sebagai Antibakteri dan Antifungal secara In Vitro

Hansen, Felix ( 1010101 ) (2013) Aktivitas Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) sebagai Antibakteri dan Antifungal secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1010101_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version

Download (291Kb) | Preview
[img] Text
1010101_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (609Kb)
[img]
Preview
Text
1010101_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (96Kb) | Preview
[img] Text
1010101_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (363Kb)
[img] Text
1010101_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (164Kb)
[img] Text
1010101_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (173Kb)
[img]
Preview
Other
1010101_Cover.PDF

Download (224Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1010101_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (85Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1010101_References.pdf - Accepted Version

Download (145Kb) | Preview

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang penting di negara berkembang. Setengah mortalitas di negara tropis disebabkan oleh infeksi bakteri. Kematian karena penyakit infeksi, menempati urutan ke 5 pada tahun 1981 dan menempati urutan ke 3 pada tahun 1992. Penggunaan antibiotik yang luas dan irrasional menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi dari mikroba. Saatini terdapat minat baru terhadap tanaman sebagai sumber zat antibiotik, terutama di negara berkembang untuk pengobatan penyakit infeksi dan penyakit non-infeksi, salah satunya adalah tanaman cengkeh. Minyak cengkeh memiliki kandungan utama eugenol yang memiliki fungsi sebagai antibakteri dan antifungi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik sungguhan. Penelitian dilakukan secara in vitro. Hasil yang menjadi tolok ukur penelitian ini adalah diameter zona inhibisi yang terbentuk pada cakram difusi yang terdapat pada agar Muller Hinton. Minyak cengkeh 12µl membentuk zona inhibisi pada tujuh bakteri yang diuji yaitu Salmonellatyphi (26,06 mm), Salmonella paratyphi B (24,39 mm), Vibrio cholerae (26,69 mm), Streptococcus pyogenes (25,01 mm), Staphylococcus epidermidis (21,87 mm), Shigella flexneri(23,74 mm), dan Escherichia coli (20,63 mm). Minyak cengkeh juga membentuk zona inhibisi pada Candida albicans (25,82 mm dan 28,04 mm). Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: minyak cengkeh, antibakteri, antifungi, Salmonellatyphi, Salmonella paratyphiB, Vibrio cholerae, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus epidermidis, Shigella flexneri, Escherichia coli, Candida albicans, antibiotik.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 15 Jan 2015 04:33
Last Modified: 24 Oct 2017 05:53
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8832

Actions (login required)

View Item View Item