Prediksi Kekuatan Atau Kedalaman Gempa Bumi Dengan Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

Nugroho, Michael ( 9822010 ) (2007) Prediksi Kekuatan Atau Kedalaman Gempa Bumi Dengan Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9822010_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (155Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9822010_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (96Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9822010_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (89Kb) | Preview
[img] Text
9822010_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (258Kb)
[img] Text
9822010_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (85Kb)
[img] Text
9822010_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (164Kb)
[img]
Preview
Text
9822010_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (66Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9822010_Cover.pdf

Download (248Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9822010_References.pdf - Accepted Version

Download (73Kb) | Preview

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang membujur dari 95o -141oBT dan 6o LU-11o LS. Letak geografi ini mengakibatkan Indonesia terletak pada daerah 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Pergerakan antar lempeng ini mengakibatkan terjadi akumulasi energi dalam lapisan bumi. Peristiwa terlepasnya akumulasi energi akibat pergerakan antar lempeng tektonik inilah yang disebut gempa bumi. Gempa bumi merupakan suatu permasalahan riil yang kompleks sehingga dibutuhkan suatu sistem untuk dapat memprediksinya. Gabungan jaringan saraf dan sistem fuzzy yang disebut Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) akan diterapkan sebagai sarana untuk memecahkan masalah ini. Dengan melakukan pembelajaran data-data kekuatan dan kedalaman gempa bumi yang terjadi di selatan Pulau Jawa (latitude 9,46 S dan longitude 107,26 E) pada bulan Juli tahun 2006 sampai bulan Desember tahun 2006 dan menggunakan jaringan ANFIS, maka akan didapatkan parameter fungsi pemetaan. Parameter fungsi pemetaan ini selanjutnya dipakai dalam proses validasi sistem dan akan didapatkan prediksi kekuatan atau kedalaman gempa bumi untuk 25 kejadian gempa yang akan datang. Hasil simulasi prediksi yang diperoleh menunjukkan bahwa kekuatan maupun kedalaman gempa bumi hasil prediksi mempunyai average testing error yang besar. Hal ini disebabkan oleh karena adanya data latih atau data data uji yang seharusnya tidak ikut dalam simulasi. Seharusnya data ini dapat dibuang tetapi karena keterbatasan data yang ada maka data ini tetap digunakan untuk prediksi. Hasil simulasi secara umum menunjukkan bahwa kekuatan atau kedalaman gempa bumi hasil prediksi berada pada interval nilai gempa yang sering terjadi di selatan Pulau Jawa.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 22 Electrical Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 06 Nov 2014 09:46
Last Modified: 05 Mar 2018 03:04
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8046

Actions (login required)

View Item View Item