Tan, Merry Tanamal (0451114) (2008) Peranan Activity-Based Costing System Dalam Menghitung Kos Produk pada Perusahaan Super Plastin. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0451114_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (51Kb) | Preview |
|
|
Text
0451114_Appendices.pdf - Accepted Version Download (85Kb) | Preview |
|
|
Text
0451114_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (68Kb) | Preview |
|
Text
0451114_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (79Kb) |
||
Text
0451114_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (43Kb) |
||
Text
0451114_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (316Kb) |
||
|
Text
0451114_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (13Kb) | Preview |
|
Text
0451114_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (47Kb) |
||
|
Text
0451114_References.pdf - Accepted Version Download (10Kb) | Preview |
Abstract
Kos produk merupakan salah satu informasi penting dalam keputusan penetapan harga. Penetapan harga yang tidak tepat menyebabkan perusahaan kehilangan penawaran karena kompetitor yang memberi harga dibawah kos produk yang ditetapkan perusahaan atau perusahaan merugi karena penetapan harga dibawah kos produk perusahaan. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Super Plastin dengan menghitung kos produk menggunakan acti-vity-based costing system untuk menilai apakah terdapat perbedaan perhitungan kos produk yang dilakukan perusahaan dengan activity-based costing system. Perhitungan kos produk perusahaan menggunakan functional-based costing system dan activity-based costing system memiliki perbedaan pada cara pelekatan kos overhead ke produk. Pada functional-based costing system, kos overhead dilekatkan secara langsung ke plantwide pool dengan mengakumulasi semua kos overhead yang dianggarkan dalam satu tahun. Kemudian, tarif plantwide overhead dihitung dengan cara membagi total kos overhead yang dianggarkan dengan menggunakan driver tingkat unit (jumlah jam mesin yang dianggarkan dalam satu tahun). Terakhir, kos overhead dilekatkan ke produk dengan cara mengkalikan tarif tersebut dengan jumlah jam mesin yang dikonsumsi oleh setiap produk. Sedangkan, pada activity-based costing system, kos overhead dilekatkan ke aktivitas dan kemudian ke produk. Pelekatan kos overhead terhadap produk dihitung dengan mengkalikan tarif aktivitas primer dengan activity driver yang dikonsumsi oleh setiap produk. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perhitungan kos produk yang dilakukan perusahaan untuk produk Dollar 7 x 16, Dollar 10 x 20, Dollar 12 x 25, Apel 15, dan Apel 24 adalah Rp 530.71, Rp 826.03, Rp 1,146.00, Rp 1741.71, dan Rp 2,444.80. Sedangkan dengan menggunakan activity-based costing system adalah Rp 559.15, Rp 856.90, Rp 1,184.84, Rp 1,782.71, dan Rp 2,494.06. Dapat dilihat bahwa perbedaan perhitungan kos produk perusahaan dan activity-based costing yang terlalu rendah untuk produk Dollar 7 x 16, Dollar 10 x 20, Dollar 12 x 25, Apel 15, dan Apel 24 adalah sebesar Rp 28.44, Rp 30.87, Rp 38.84, Rp 41.00, dan Rp 49.26 akan berdampak pada penetapan harga karena penetapan harga dilakukan berdasarkan data kos produk yang ditambah marjin laba. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu perhitungan kos produk tidak lagi sesuai karena hasil perhitungan kos produk yang tidak tepat berdampak pada keputusan penetapan harga. Penulis menyarankan agar perusahaan mengembangkan activity-based costing system dalam menghitung kos produk.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Economics > 51 Accounting Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 23 Sep 2014 02:46 |
Last Modified: | 23 Sep 2014 02:46 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6829 |
Actions (login required)
View Item |