Studi Kasus Mengenai Tipe Relasi Keluarga Pada Sibling Anak Autistik Usia 7-12 Tahun di Bandung

Silviana, (0330005) (2008) Studi Kasus Mengenai Tipe Relasi Keluarga Pada Sibling Anak Autistik Usia 7-12 Tahun di Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0330005_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (275Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0330005_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1204Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0330005_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (350Kb) | Preview
[img] Text
0330005_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (388Kb)
[img] Text
0330005_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (315Kb)
[img] Text
0330005_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (499Kb)
[img]
Preview
Text
0330005_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (250Kb) | Preview
[img] Text
0330005_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (351Kb)
[img]
Preview
Text
0330005_References.pdf - Accepted Version

Download (243Kb) | Preview

Abstract

Penelitian dengan judul “Studi Kasus mengenai Tipe Relasi Keluarga pada Sibling Anak Autistik usia 7-12 Tahun di Bandung” ini bertujuan untuk mengetahui tipe relasi keluarga yang dihayati oleh sibling anak autistik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan empat orang sibling anak autistik sebagai sampel. Alat ukur yang digunakan adalah wawancara anamnesa yang peneliti kembangkan berdasarkan teori Circumplex Model oleh David Olson (1993). Wawancara heteroanamnesa dilakukan kepada orangtua subjek mengenai budaya, krisis akibat perkembangan keluarga, dan krisis situasional yang dialami keluarga. Data yang diperoleh diberi bobot nilai, diuji dengan metode inter-rater test, lalu dianalisa dengan teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dua orang subjek menghayati tipe relasi keluarga structurally separated. Satu orang subjek menghayati tipe relasi keluarga structurally connected, dan satu orang subjek lainnya menghayati tipe relasi keluarga rigidly separated. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tipe relasi keluarga yang dihayati subjek penelitian ini adalah nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua kepada subjek; faktor krisis situasional dalam keluarga, seperti kehilangan sibling autistik; serta, isu-isu yang dihadapi oleh sibling anak autistik, seperti perasaan malu karena memiliki sibling autistik atau perilaku tantrum sibling autistik, serta perasaan kesal dan iri terhadap perlakuan istimewa yang didapat sibling autistik. Penelitian berikutnya disarankan untuk memperluas jumlah subjek penelitian hingga mendapatkan gambaran tipe relasi keluarga yang umumnya dihayati oleh sibling anak autistik. Berdasarkan hasil yang diperoleh, sibling didorong untuk lebih terbuka dan lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga hingga mencapai derajat connected dalam dimensi cohesion. Orangtua diharapkan lebih fleksibel dalam menjalankan peran-peran dalam keluarga dan lebih melibatkan anak dalam pengambilan keputusan hingga mencapai derajat structured dalam dimensi adaptability. Psikolog anak dan konselor keluarga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tipe relasi keluarga yang dihayati oleh sibling anak autistik kepada masyarakat sehingga dapat membantu sibling dan keluarga memiliki relasi yang lebih fungsional.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 10 Sep 2014 09:55
Last Modified: 10 Sep 2014 09:55
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6644

Actions (login required)

View Item View Item