Portrayal of The Protagonists In Sylvia Plath's 'The Bell Jar' and Paulo Coelho's 'Eleven Minutes'

Silvia, ( 0641010 ) (2010) Portrayal of The Protagonists In Sylvia Plath's 'The Bell Jar' and Paulo Coelho's 'Eleven Minutes'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0641010_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (72Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0641010_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (96Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0641010_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (57Kb) | Preview
[img] Text
0641010_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (144Kb)
[img] Text
0641010_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (148Kb)
[img]
Preview
Text
0641010_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (91Kb) | Preview
[img] Text
0641010_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (630Kb)
[img]
Preview
Text
0641010_References.pdf - Accepted Version

Download (87Kb) | Preview

Abstract

Di dalam penulisan tugas akhir ini, saya menganalisis karakteristik dua tokoh wanita dalam novel The Bell Jar karya Sylvia Plath dan Eleven Minutes karya Paulo Coelho. Tokoh utama dalam The Bell Jar, Esther Greenwood, memiliki prestasi luar biasa di bidang akademik, namun ketidaksetaraan jender dalam masyarakat di mana dia berada membuat dia terpuruk. Dengan melakukan hubungan seks di luar pernikahan, Esther mendobrak nilai-nilai dalam masyarakat yang dianggapnya merugikan wanita. Selain itu, Esther juga mengembangkan diri menjadi karakter yang lebih baik. Tokoh utama dalam Eleven Minutes adalah seorang pelacur bernama Maria yang memiliki berbagai pengalaman seksual sejak usia muda. Maria mengalami beberapa tahap perkembangan diri dalam hidupnya sejak berumur sebelas tahun. Pada tahap terakhir, karakteristik dan cara pandang yang ditanamkan oleh masyrakatnya juga diubah. Walaupun seksualitas merupakan hal yang tabu di masyarakat mereka, seksualitas menjadi kunci untuk perkembangan diri Esther dan Maria ke arah yang positif. Bagi Esther, seksualitas adalah simbol kebebasan atas hidupnya sendiri. Sedangkan bagi Maria, pengalaman seksualnya merupakan simbol perkembangan dirinya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 05 Sep 2014 10:47
Last Modified: 05 Sep 2014 10:47
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6571

Actions (login required)

View Item View Item