Discussion on Themes of Woman Subordination in The Victorian Period on Tennyson's 'The Lady of Shallot and Mariana'; and Browning's 'My Last Duchess and Porphyria's Lover'

Margani, Stephen Irwan ( 0141037 ) (2006) Discussion on Themes of Woman Subordination in The Victorian Period on Tennyson's 'The Lady of Shallot and Mariana'; and Browning's 'My Last Duchess and Porphyria's Lover'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0141037_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (174Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0141037_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (312Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0141037_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (183Kb) | Preview
[img] Text
0141037_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (527Kb)
[img]
Preview
Text
0141037_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (180Kb) | Preview
[img] Text
0141037_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (81Kb)
[img]
Preview
Text
0141037_References.pdf - Accepted Version

Download (178Kb) | Preview

Abstract

Bila kita lihat antara pria dan wanita sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok, yang membedakan mereka hanyalah jenis kelaminnya. Perbedaan jenis kelamin inilah yang seringkali membuat wanita dibedakan dari pria. Wanita seringkali dianggap sebagai makhluk yang lemah dan hal ini membuat wanita menjadi the second gender setelah pria. Karena anggapan itu maka wanita seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Mereka juga seringkali menjadi obyek kekerasan dari pria. Sekarang ini meskipun wanita sudah mengalami emansipasi, tetapi anggapan wanita sebagai makhluk yang lemah masih dapat kita lihat. Salah satunya adalah dalam hal pekerjaan, untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti hakim, wanita dianggap tidak cocok karena perasaan mereka dianggap terlalu lemah sehingga untuk memutuskan suatu perkara mereka dianggap akan terlalu menggunakan perasaan mereka yang sering dianggap kelemahan mereka. Wanita dianggap sebagai the second gender ternyata sudah ada dari jaman dahulu kala. Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah pada jaman pemerintahan Victoria. Di jaman itu perbedaan jenis kelamin terlihat sangat jelas sekali. Wanita pada jaman itu dianggap sebagai obyek dari pria. Mereka harus mengerjakan semua tugas rumah tangga yang merupakan kewajiban mereka dan mereka tidak diperbolehkan mengerjakan pekerjaan lainnya karena pekerjaan di luar rumah hanya patut dikerjakan oleh pria. Puisi Lady of Shallot dan Mariana yang dikarang oleh Tennyson; dan puisi My Last Duchess dan Porphyria’s Lover yang dikarang oleh Robert Browning, menggambarkan kondisi wanita yang tertekan. Tokoh wanita dalam puisi tersebut dapat pula kita lihat sebagai symbol dari wanita di jaman pemerintahan Victoria. Tennyson dan Browning menceritakan wanita yang sangat tertekan dan sedih karena lingkungan di sekitar mereka, tetapi secara tidak langsung mereka juga memperlihatkan wanita sebagai the second gender dari cara penceritaan dan penulisan puisi mereka.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 04 Jun 2014 07:59
Last Modified: 04 Jun 2014 07:59
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6054

Actions (login required)

View Item View Item