Rejeki P.S., Sri (0130119) (2007) Suatu Penelitian Mengenai Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Derajat Stres Kerja pada Guru Sekolah Luar Biasa Bagian C di Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0130119_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (15Kb) | Preview |
|
|
Text
0130119_Appendices.pdf - Accepted Version Download (169Kb) | Preview |
|
|
Text
0130119_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (41Kb) | Preview |
|
Text
0130119_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (87Kb) |
||
Text
0130119_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (53Kb) |
||
Text
0130119_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (36Kb) |
||
|
Text
0130119_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (10Kb) | Preview |
|
Text
0130119_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (28Kb) |
||
|
Text
0130119_References.pdf - Accepted Version Download (7Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dan derajat stres kerja pada guru SLB bagian C di Bandung. Sesuai dengan maksud, tujuan, dan kegunaan penelitian, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan korelasional. Subyek pada penelitian ini adalah guru SLB bagian C yang berusia 28-50 tahun, dengan menggunakan metode purposive sampling maka diperoleh subyek penelitian sebanyak 30 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Kecerdasan Emosional berdasarkan konsep kecerdasan emosional dari Daniel Goleman, dan kuesioner Derajat Stres Kerja yang merupakan modifikasi dari alat ukur Stress Diagnostic Survey dari Ivancevich dan Matteson. Berdasarkan pengolahan statistik korelasi Spearman dengan menggunakan SPSS, diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara kecerdasan emosional dan derajat stres kerja pada guru SLB bagian C di Bandung. Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki guru, maka derajat stres kerja yang dihayati guru semakin rendah. Guru dengan kecerdasan emosional tinggi lebih mampu menjaga kestabilan emosinya dan mengarahkan energinya untuk mengatasi berbagai sumber stres kerja, sehingga tugas mengajar dan mendidik yang dapat menjadi sumber stres kerja tidak dinilai sebagai ancaman dan derajat stres kerja guru menjadi rendah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 16 guru yang menghayati derajat stres kerja rendah, sebagian besar memiliki aspek-aspek kecerdasan emosional yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa selain tingkat kecerdasan emosional, terdapat faktor-faktor lain yang berkaitan dengan derajat stres kerja guru yang rendah. Faktor-faktor tersebut adalah harapan guru dalam mengajar dan mendidik anak didik, keyakinan dapat mengatasi dan mengoptimalkan kemampuan anak didik, tingkat pendidikan, kemampuan dalam menghadapi kesulitan mengajar dan mendidik, perasaan terbebani oleh tugas mengajar dan mendidik, dan masa kerja. Saran dari penelitian ini adalah mengadakan penelitian lebih mendalam mengenai kecerdasan emosional dan penelitian lanjutan mengenai hubungan derajat stres kerja dengan faktor-faktor lainnya. Selain itu perlu adanya antisipasi dari pihak SLB bagian C terhadap munculnya stres kerja pada guru melalui pemberian informasi kepada guru-guru mengenai manfaat kecerdasan emosional, serta informasi mengenai perkembangan pengajaran dan pendidikan anak tunagrahita, dan perlunya diadakan pelatihan-pelatihan bagi guru mengenai bagaimana cara menghadapi berbagai permasalahan di sekolah yang berpotensi menjadi sumber stres kerja pada guru.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 12 May 2014 10:43 |
Last Modified: | 12 May 2014 10:43 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5698 |
Actions (login required)
View Item |