Rinty, Eddy ( 0251307 ) (2008) Peranan Internal Auditing Dalam Menunjang Tingkat Kolektibilitas Piutang (Studi Kasus Pada PT Cahaya Kalbar Tbk). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0251307_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (86Kb) | Preview |
|
|
Text
0251307_Appendices.pdf - Accepted Version Download (98Kb) | Preview |
|
|
Text
0251307_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (53Kb) | Preview |
|
Text
0251307_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (336Kb) |
||
Text
0251307_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (148Kb) |
||
Text
0251307_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (468Kb) |
||
|
Text
0251307_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (73Kb) | Preview |
|
Text
0251307_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (83Kb) |
||
|
Text
0251307_References.pdf - Accepted Version Download (11Kb) | Preview |
Abstract
Besarnya piutang ragu-ragu selama 4 tahun terakhir mengalamipeningkatan yang mengakibatkan penurunan tingkat kolektibilitas piutang usaha, hal ini disebabkan oleh rasio petugas dan pelanggan yang tidak seimbang, kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia, kurang tegasnya sanksi yang diberikan kepada pelanggan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui memadai atau tidaknya pelaksanaan internal auditing, untuk mengetahui tingkat kolektibilitas piutang usaha perusahaan, serta untuk mengetahui peranan internal auditingdalam menunjang tingkat kolektibilitas piutang usaha pada PT.CAHAYA KALBAR. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan observasi, penggunaan kuesioner, serta wawancana dengan staf perusahaan yang berwenang dalam bidang yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data yang sudah terkumpul kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,601 sedangkan besarnya koefisien determinasi (KD) sebesar 36 % dan hasil uji-t diperoleh tHitung= 2,948 dan ttabel= 2,145 sehingga tHitung> ttabel . Dengan demikian berarti hipotesis alternatif (HA) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti terdapat peranan yang positif dari internal auditingdalam menunjang tingkat kolektibilitas piutang. Pelaksanaan pemeriksaan internal dapat dikatakan memadai karena didukung oleh independensi dan kompetensi bagian internal audit, bagian internal audit berpedoman pada Standar Profesi Pengawasan Intern (SPPI), sebelum pemeriksaan dilaksanakan dibentuk tim pemeriksa terlebih dahulu, dan pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hasil pemeriksaan, tindak lanjut hasil pemeriksaan dan laporan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Meskipun demikian masih terdapat kelemahan diantaranya, pemeriksaan masih bersifat administrasi tidak kepada teknisoperasional, fungsi pemeriksaan dilapangan berada pada fungsi pengawasan piutang, Gelar QIA (Qualifide Internal Auditor) pada internal auditor belum dimiliki, petugas penagihan kurang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada palanggan, serta tidak adanya sistem insentif bagi petugas yang yang berhasil menagih piutang usaha. Selain itu, rasio petugas dengan pelanggan tidak seimbang, kurangnya sarana dan prasarana sehingga kegiatan penagihan menjadi kurang aktif, sanksi yang diberikan kepada pelanggan kurang tegas, dan yang terakhir tekanan ekonomi. Untuk mengatasi kelemahan, penulis akan memberikan beberapa saran, yaitu : sebaiknya fungsi internal auditing diperluas tidak hanya pada pemeriksaan administrasi tetapi juga pemeriksaan lapangan bekerjasama dengan pengawas piutang, Mengupayakan agar auditor internal memiliki gelar QIA(Qualifide Internal Auditor) sabagai setandar gelar auditor internal pada perusahaan, perlu adanya upaya yang serius dalam meningkatkan tingkat kolektibilitas piutang seperti pendataan dengan komputer dan aktivitas penagihan yang lebih operasional, sebaiknya petugas penagihan diberi pelatihan yang memadai agar dapat berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan, dan sebaiknya direksi mengeluarkan kebijakan insentif atas keberhasilan petugas pemungut piutang tidak tertagih, misalnya 5 % dari tagihan piutang tersebut. Selanjutnya untuk mengatasi kekurangan petugas, PT.CAHAYA KALBAR sebaiknya menambahnya dengan tenaga kontrak (outsourcing) dengan pengawasan pegawai / pejabat PT.CAHAYA KALBAR, sarana dan prasarana sebaiknya ditambah agar kegiatan operasional penagihan dapat
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Faculty of Economics > 51 Accounting Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 21 Apr 2014 04:51 |
Last Modified: | 21 Apr 2014 04:51 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5363 |
Actions (login required)
View Item |