Lydiana, Shelvy ( 0323025 ) (2007) Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Platform Mesin Coklat Dengan Metode "Priority Dispatching" Untuk Meminimasi Makespan Di PT.Kerta Laksana. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0323025_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (419Kb) | Preview |
|
|
Text
0323025_Appendices.pdf - Accepted Version Download (90Kb) | Preview |
|
|
Text
0323025_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (247Kb) | Preview |
|
Text
0323025_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (377Kb) |
||
Text
0323025_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (316Kb) |
||
Text
0323025_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (406Kb) |
||
Text
0323025_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (520Kb) |
||
|
Text
0323025_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (223Kb) | Preview |
|
Text
0323025_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (418Kb) |
||
|
Text
0323025_References.pdf - Accepted Version Download (212Kb) | Preview |
Abstract
PT. Kerta Laksana adalah perusahaan manufaktur yang membuat berbagai jenis mesin dan komponen mesin sesuai dengan permintaan konsumen atau yang lazim disebut job order. Pesanan yang diterima oleh PT. Kerta Laksana tidak hanya dari dalam negeri saja tetapi juga dari luar negeri, seperti : Jerman, Ghana, Pantai Gading. Saat ini PT. Kerta Laksana mengerjakan pesanan dari Jerman berupa platform mesin coklat. Namun dalam penyelesaian pesanan perusahaan sering mengalami keterlambatan yang mengakibatkan timbulnya denda yang harus dibayarkan perusahaan selain kerugian finansial, kredibilitas perusahaan di mata konsumen menurun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis ternyata penyebabnya adalah penjadwalan yang ada saat ini di PT. Kerta Laksana masih dilakukan berdasarkan perkiraan bagian PPC. Oleh sebab itu perlu disusun penjadwalan dengan metode yang tepat agar dapat dilakukan on time delivery. Untuk mengatasi masalah diatas, penulis mengusulkan penerapan metode heuristic yaitu metode Priority Dispatcing, dimana aturan prioritas yang digunakan adalah SPT (Short Procesing Time) dan MWKR (Most Work Remaining), karena bertujuan untuk meminimasi total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan atau minimasi makespan. Berdasarkan aturan prioritas SPT perhitungan penjadwalan aktif, pembuatan platform selesai pada menit ke–3484.32, dengan penjadwalan non delay selesai menit ke-3342.32. Dilihat dari total waktu menganggur mesin, penjadwalan non delay lebih baik dari pada penjadwalan aktif, dengan selisih waktu menganggur 142 menit. Sedangkan dengan aturan prioritas MWKR perhitungan penjadwalan aktif, pembuatan platform selesai pada menit ke–3286.72, sedangkan dengan penjadwalan non delay selesai menit ke-3084.32 Dilihat dari total waktu menganggur mesin, penjadwalan non delay lebih baik dari pada penjadwalan aktif, dengan selisih waktu menganggur 202.4 menit. Setelah melihat hasil penjadwalan metode usulan, aturan prioritas MWKR dengan penjadwalan non delay lebih baik dari pada aturan prioritas SPT. Penerapan aturan prioritas MWKR dengan penjadwalan non delay lebih baik dari pada penjadwalan metode perusahaan. Penjadwalan dengan metode perusahaan menyebabkan keterlambatan 2 hari dalam penyelesaian platform, dimana waktu selesai dengan menggunakan metode perusahaan pada menit ke- 4251.15 jika di konversikan akan jatuh pada hari Jumat, 10 November 2006 dikirim hari Selasa, 14 November 2006 dan diberangkatkan menuju Jerman pada hari Rabu, 15 November 2006. Seharusnya selesai pada hari Rabu, 8 November 2006 karena akan dikirim pada hari Kamis, 9 November 2006 dan akan diberangkatkan menuju Jerman pada hari Jumat, 10 November 2006. Oleh karena itu, penulis memberikan saran sebagai masukan bagi PT. Kerta Laksana agar perusahaan dalam menyelesaikan komponen platform menerapkan aturan prioritas MWKR dengan penjadwalan non delay untuk mencegah terjadinya keterlambatan, dan dalam upaya penerapan aturan prioritas MWKR dengan penjadwalan non delay, perusahaan perlu melakukan pelatihan penyusunan aturan prioritas MWKR dengan jadwal non delay untuk bagian PPC.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 12 Nov 2013 09:40 |
Last Modified: | 12 Nov 2013 09:40 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/4558 |
Actions (login required)
View Item |