Usulan Perencanaan Pengendalian Bahan Baku Serta Penyusunan Kembali Tata Letak Bahan Baku Pada Gudang Percetakan (Studi Kasus di PT Remaja Rosdakarya Padalarang)

Rahmawita, Agustina ( 0023163 ) (2006) Usulan Perencanaan Pengendalian Bahan Baku Serta Penyusunan Kembali Tata Letak Bahan Baku Pada Gudang Percetakan (Studi Kasus di PT Remaja Rosdakarya Padalarang). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0023163_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (30Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0023163_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (2565Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0023163_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (44Kb) | Preview
[img] Text
0023163_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (245Kb)
[img] Text
0023163_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (45Kb)
[img] Text
0023163_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (123Kb)
[img] Text
0023163_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (425Kb)
[img]
Preview
Text
0023163_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (26Kb) | Preview
[img] Text
0023163_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (35Kb)
[img]
Preview
Text
0023163_Journal.pdf - Accepted Version

Download (323Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0023163_References.pdf - Accepted Version

Download (12Kb) | Preview

Abstract

PT Remaja Rosdakarya merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri percetakan dan penerbitan, terutama untuk mencetak buku-buku pelajaran sekolah dan perguruan tinggi. Metode pemesanan bahan baku perusahaan saat ini berdasarkan pengalaman yang telah lalu. Awalnya perusahaan memesan dengan melihat safety stock yang ada di gudang, tetapi setelah mendapatkan pengalaman perusahaan tidak lagi memesan berdasarkan safety stock, melainkan dengan periode yang relatif konstan. Dengan metode tersebut, perusahaan masih mencari metode yang lebih efektif. Selain itu, gudang belum difungsikan sebagaimana mestinya meskipun kapasitasnya cukup untuk semua bahan baku percetakan. Keadaan saat ini adalah bahan baku yang terpisah-pisah dan tidak tertata dengan rapi. Namun perusahaan menginginkan bahan-bahan baku tersebut diletakkan pada gudang bahan baku dan tersusun lebih rapi. Oleh karena itu penulis ingin mengembangkan pengendalian persediaan bahan baku yang lebih baik, dan mewujudkan keinginan perusahaan untuk menata ulang tata letak bahan baku agar lebih rapi dan teratur. Karena jenis barang yang dipesan konsumen sangat bervariasi, dan hampir jumlahnya tidak pernah sama, kecuali untuk buku-buku yang dicetak ulang, maka perkiraan pemakaian bahan baku dianggap independent, yaitu jumlah pemakaian bahan baku yang satu tidak berhubungan dengan jumlah bahan baku lainnya. Data yang digunakan adalah data permintaan bulan Januari 2003 – Desember 2005. Langkah-langkahnya adalah pengujian normal, pengujian verifikasi, lalu meramalkan permintaan, yang dipilih melalui nilai error MAD yang terkecil, ringkasannya dapat dilihat di Tabel 5.4. Lalu menghitung ongkos total metode P (Periodic) multi item dan metode Q (Quantity). Kedua metode ini dibandingkan, dipilih yang lebih ekonomis lalu dibandingkan dengan metode perusahaan. Ringkasannya dapat dilihat pada Tabel 5.18. Metode yang lebih ekonomis bagi perusahaan adalah metode gabungan P&Q dengan ongkos total Rp 55,322,868 . Bila dibandingkan dengan metode perusahaan terjadi penghematan sebesar 32.94%. Untuk menata ulang gudang bahan baku, penulis mengelompokkan 9 kelompok bahan baku. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menganalisis hubungan kedekatan antar bahan baku maupun antar kelompok bahan baku dengan menggunakan ARC, worksheet, lalu ARD. Kemudian dengan dasar dan pertimbangan analisis tersebut, dibuatlah suatu tata letak yang baru. Tata letak gudang bahan baku usulan ini dapat dilihat pada Gambar 5.15. Menata ulang tata tata letak gudang ini menghasilkan beberapa perbandingan, yang dapat dilihat pada Tabel 5.33. Saran untuk perusahaan adalah melatih karyawan untuk mengikuti aliran barang berdasarkan cara FIFO, dan mendisplinkan karyawan untuk selalu menyusun bahan baku pada tempat yang sudah ditentukan. Space yang belum terpakai tersebut dapat dipergunakan sebagai ruang ganti pakaian, locker, atau tempat istirahat untuk pegawai bagian gudang dan produksi, karena saat ini belum tersedia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 16 Oct 2013 07:13
Last Modified: 16 Oct 2013 07:13
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/4343

Actions (login required)

View Item View Item