Wirjanto, Indrasari ( 0110146 ) (2004) Hubungan Infeksi Virus Hepatitis C dan Karsinoma Hepatoseluler. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0110146_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (265Kb) | Preview |
|
|
Text
0110146_Appendices.pdf - Accepted Version Download (94Kb) | Preview |
|
|
Text
0110146_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (136Kb) | Preview |
|
Text
0110146_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1639Kb) |
||
Text
0110146_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (155Kb) |
||
|
Text
0110146_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (165Kb) | Preview |
|
|
Text
0110146_Cover.pdf Download (154Kb) | Preview |
|
|
Text
0110146_References.pdf - Accepted Version Download (247Kb) | Preview |
Abstract
Hepatitis C merupakan masalah kesehatan utama di dunia, dan saat ini diperkirakan 3% penduduk dunia atau sekitar 170 juta orang menderita hepatitis C kronis. Sebagian besar di antaranya akan berkembang menjadi HCC dengan angka kematian 500.000 sampai 1.000.000 orang tiap tahun. Di lain pihak 50-75% kasus HCC adalah penderita infeksi HCV. Oleh karena itu hubungan HCV dan HCC menjadi menarik untuk disimak. Untuk maksud ini telah dipelajari mengenai sifat-sifat HCV dari sudut pandang molekular virologi, imunopatogenesis infeksi HCV, gejala klinik dan mekanisme kerja HCV hingga dapat menyebabkan terjadinya HCC. HCV adalah suatu virus RNA single stranded positif, berukuran kecil, terdiri atas 9500 nukleotida, panjang genom 9,6 kilo base dan mempunyai kemampuan tinggi untuk mengadakan mutasi yang menghasilkan quasispecies. Yang berperan dalam penyembuhan infeksi HCV adalah sel TCD8, sedangkan sel T CD4 berhubungan dengan perubahan menjadi kronik. HCV dapat menyebabkan hepatitis C akut (20%) dan hepatitis C kronis (800.4). Hepatitis C akut dapat memberikan gejala ikterus ringan (20% kasus) tetapi sebagian besar kasus tidak memberikan gejala.. Hepatitis C kronis juga sering bersifat asimptomatik atau hanya memberikan gejala tidak spesifik seperti fatigue. Hepatitis C kronis dapat berkembang menjadi sirosis bahkan menjadi HCC. Mekanisme terjadinya HCC belum diketahui jelas tapi diduga inti HCV bersifat hepatokarsinogenik yaitu melalui mekanisme anti apoptosis dan supresi gen p53. Sebagai kesimpulan, HCV merupakan salah satu penyebab terjadinya HCC karena diduga bersifat hepatokarsinogenik. Untuk mencegah berkembangnya infeksi hepatitis C menjadi HCC disarankan untuk dilakukan screening pada kelompok risiko tinggi dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 31 May 2013 10:10 |
Last Modified: | 09 Aug 2017 04:20 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3563 |
Actions (login required)
View Item |