Diagnosis dan Penatalaksanaan Skizofrenia

Andini, Karina ( 0110001 ) (2005) Diagnosis dan Penatalaksanaan Skizofrenia. Undergraduate thesis, Universitas Kedokteran.

[img]
Preview
Text
0110001_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (266Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110001_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (389Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110001_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (125Kb) | Preview
[img] Text
0110001_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1973Kb)
[img] Text
0110001_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (211Kb)
[img]
Preview
Text
0110001_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (133Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110001_Cover.pdf

Download (144Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0110001_References.pdf - Accepted Version

Download (220Kb) | Preview

Abstract

Skizofrenia adalah kelainan jiwa pada seseorang yang membuat individutersebut tidak dapat mengendalikan emosi, tidak dapat berpikir dengan jemih, dan gagal dalam berhubungan di komunitas. Skizofrenia menunjukkan adanya gangguan dalam fungsi otak yang disebabkan oleh banyak faktor, eontohnya perubahan kimiawi pada otak, perubahan struktur otak, dan faktor-faktor genetik. Gejala yang timbul menunjukkan adanya episode delusi, halusinasi, dan pikiran yang terbelah. Skizofrenia diderita oleh 0,85% penduduk dunia dan penderita skizofrenia mendapat sigmatisasi masyarakat sebagai 'gila'. Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah membuat diagnosis yang tepat pada penderita skizofrenia dan memberikan penatalaksanaan yang paling efektif untuk menghilangkan penyakitnya sehingga stigma tersebut dapat dihapuskan. Hingga saat ini tidak ada tes darah tunggal, x-ray, ataupun scanning otak yang dapat membuat kita menyatakan dengan pasti bahwa kelainan yang diderita adalah skizofrenia. Untuk meneapai diagnosis skizofrenia, harns dipertimbangkan berbagai kemungkinan penyebab lainnya. Karena tidak adanya pengukuran nyata untuk menyatakan skizofrenia, maka diagnosis ditegakkan dengan mengamati gejala-gejala khas yang minimal teIjadi selama enam bulan. Kriteria diagnosis berbagai tipe dari skizofrenia dibagi dalam DSM-IV dan PPDGJ-IIIR. Farmakologi adalah penatalaksanaan utama pada skizofrenia, dimana tempi psikososial, terapi alternatif seperti ECT dan rehabilitasi juga merupakan elemen penting dalam rahgkaian penatalaksanaan. Berdasarkan tingkat keparahan gejala yang teIjadi, pasien skizofrenia terkadang membutuhkan hospitalisasi. Pada pasien yang tidak menjalani hospitalisasi, kunjungan dokter dan peran keluarga menjadi sangat krusial.. Tempi yang diberikan membantu mengurangi dan menekan gejala dari skizofrenia. Kesembuhan total hanya teIjadi pada sejumlah keeil pasien, sedangkan sisanya masih mengalami halusinasi seumur hidupnya. Kesimpulan dari karya tulis ini adalah diperlukan pengertian yang lebih mendalam mengenai pembagian tipe skizofrenia yang dibedakan oleh gejala-gejala yang muneul untuk dapat membuat diagnosis yang tepat. Selain itu juga harus diperhatikan riwayat kejiwaan pasien, pemahaman tentang berbagai tempi yang ada untuk dapat berperan aktif dalam menatalaksana skizofrenia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 23 May 2013 09:55
Last Modified: 08 Aug 2017 04:11
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3494

Actions (login required)

View Item View Item