Waery, Adrian ( 0910040 ) (2013) Pengaruh Budaya Menginang Terhadap Karies Gigi Pada Masyarakat Talaga Paca, Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0910040_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (308Kb) | Preview |
|
|
Text
0910040_Appendices.pdf - Accepted Version Download (907Kb) | Preview |
|
|
Text
0910040_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (279Kb) | Preview |
|
Text
0910040_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1446Kb) |
||
Text
0910040_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (380Kb) |
||
Text
0910040_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (291Kb) |
||
Text
0910040_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (245Kb) |
||
Text
0910040_Cover.pdf Download (0b) |
||
|
Text
0910040_Referances.pdf - Accepted Version Download (308Kb) | Preview |
Abstract
Masyarakat Talaga Paca percaya bahwa budaya menginang dapat mencegah karies gigi. Diketahui daun sirih (Piper betle Linn), mengandung kandungan minyak atsiri yang berfungsi sebagai zat antibakteri yang dapat mencegah gigi berlubang, bau mulut dan radang pada gusi. Pinang juga memiliki kandungan flavanoid senyawa polifenol yang dapat menghambat pembentukan karies gigi. Maksud dari penelitian ini untuk memanfaatkan kebudayaan menginang masyarakat Tobelo sebagai pencegahan terhadap karies gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya menginang terhadap kejadian karies gigi masyarakat Talaga Paca dan mengetahui efek daun sirih (Piper betle Linn) serta bahan menginang lainnya dalam mencegah karies gigi. Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini menyangkut pengujian hipotesis terhadap perbandingan kejadian karies gigi pada masyarakat yang melakukan budaya menginang terhadap yang tidak menginang. Analisis data menggunakan uji-T tidak berpasangan dengan α = 0,05 Hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna antara kelompok masyarakat yang melakukan budaya menginang terhadap kelompok masyarakat yang tidak melakukan budaya menginang. Rerata jumlah karies gigi kelompok masyarakat yang menginang 1,6 yaitu lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak menginang 8,65. Dari uji-T tidak berpasangan didapatkan p = 0,000 menunjukkan perbedaan bermakna antara kedua kelompok. Simpulan hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh kebudayaan menginang terhadap karies gigi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Menginang, Karies Gigi, Talaga Paca |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 08 May 2013 08:59 |
Last Modified: | 20 Oct 2017 01:51 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3407 |
Actions (login required)
View Item |