Usulan Tata Letak Dengan Menggunakan Dynamic Cellular Manufacturing System (DCMS) di PT X

Michael, Michael (1423102) (2018) Usulan Tata Letak Dengan Menggunakan Dynamic Cellular Manufacturing System (DCMS) di PT X. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1423102_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (491Kb) | Preview
[img] Text
1423102_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (950Kb)
[img]
Preview
Text
1423102_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (126Kb) | Preview
[img] Text
1423102_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1165Kb)
[img] Text
1423102_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1127Kb)
[img] Text
1423102_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (300Kb)
[img] Text
1423102_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1642Kb)
[img]
Preview
Text
1423102_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (221Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1423102_Cover.pdf - Accepted Version

Download (242Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1423102_References.pdf - Accepted Version

Download (379Kb) | Preview

Abstract

PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yaitu sparepart motor. Sistem produksi yang diterapkan oleh perusahaan X dalam memproduksi produknya adalah make-to-order (MTO) yang artinya PT X akan memproduksi produknya apabila terdapat order dari konsumen atau dari pabrik lainnya. Layout yang digunakan oleh PT X merupakan by process layout. Masalah yang terjadi di perusahaan adalah layout saat ini dirasa kurang optimal sehingga Ongkos Material Handling (OMH) menjadi tinggi. Hal ini terjadi karena terdapat fluktuasi product mix baik dari jenis produk maupun kuantitas. Perpindahan yang jauh menyebabkan OMH menjadi tinggi sehingga profit yang didapatkan perusahaan berkurang. Karena profit berkurang menyebabkan daya saing perusahaan dengan perusahaan lain menjadi rendah. Selain itu perpindahan yang jauh menyebabkan Manufacturing Lead Time (MLT) menjadi tinggi sehingga output berkurang. Berkurangnya output menyebabkan pendapatan perusahaan juga menjadi rendah. Dalam penelitian ini diusulkan tata letak dengan metode Dynamic Cellular Manufacturing System (DCMS) yang mengacu pada jurnal penelitian Nami Safeai yang berjudul “Integrated multi-periode cell formation and subcontracting production planning in dynamic cellular manufacturing systems”. Tujuan digunakan DCMS dalam clustering adalah untuk menghadapi fluktuasi product mix. Metode clustering yang digunakan adalah Algoritma Genetika yang kemudian akan dimasukkan ke fungsi tujuan untuk memilih biaya termurah. Pada perhitungan Algoritma Genetika digunakan program yang dibuat sendiri untuk membantu perhitungan Algoritma Genetika. Fungsi tujuan yang dibuat dalam penelitian ini mempertimbangkan biaya relokasi dan biaya perpindahan intracell dan perpindahan intercell. Selain membuat usulan dengan by GT (Grouping Technology) dalam penelitian ini dibuat juga usulan dengan by process yang hanya mengakomodasi produk di periode 1 dan tidak dilakukan relayout untuk periode 2. Dalam penelitian ini, setelah membuat layout usulan, maka akan dibandingkan OMH dari ketiga layout yaitu by process aktual, by process usulan, dan by GT usulan untuk menemukan biaya termurah. Langkah dalam menghitung OMH dengan aisle distance dapat dimulai dari membuat OMH dengan menggunakan luas stasiun kerja dan diasumsikan bersebelahan. Setelah itu dibuat skala prioritas outflow dan inflow, membuat ARD (Activity Relationship Diagram) outflow dan inflow, menghitung jarak dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lain untuk outflow maupun inflow yang kemudian dipilih OMH termurah untuk dibuat AAD (Area Allocation Diagram) dan dihitung biaya OMH. Setelah mendapat ketiga OMH tersebut maka dibandingkan antara aktual dengan usulan by proses dan usulan by GT. Dari usulan yang dibuat dalam penelitian ini, usulan by GT menghasilkan OMH yang lebih murah. Apabila perusahaan menerapkan usulan by GT, maka selain memiliki OMH yang lebih murah juga akan mendapatkan layout yang bisa menghadapi perubahan demand karena layout berubah setiap periode. OMH aktual untuk periode 1 adalah Rp. 25.430.910 dan periode 2 adalah Rp. 25.547.686 sehingga total kedua periode untuk aktual adalah Rp. 50.978.596. Sedangkan untuk usulan by GT biaya periode 1 adalah Rp. 22.970.376 dan periode 2 adalah Rp. 18.708.947 sehingga total kedua periode untuk usulan by GT adalah Rp. 41.679323. Penghematan yang didapatkan apabila menerapkan usulan by GT adalah Rp. 2.460.534 untuk periode 1 dan Rp. 8.425.445 untuk periode 2 sehingga total penghematan untuk kedua periode adalah Rp. 10.885.979. Untuk persen penurunan OMH secara keseluruhan apabila menerapkan usulan by GT adalah sebesar 18% dari OMH awal.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 02 Oct 2018 02:18
Last Modified: 04 Oct 2018 04:44
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/24834

Actions (login required)

View Item View Item