Setiawan, Agnes ( 0810001 ) (2011) Aktivitas Teh Hijau Sebagai Antimikroba Pada Mikroba Penyebab Luka Abses Terinfeksi Secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0810001_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version Download (323Kb) |
|
Text
0810001_Appendices.PDF - Accepted Version Download (1311Kb) |
|
Text
0810001_Chapter1.PDF - Accepted Version Download (167Kb) |
|
Text
0810001_Chapter2.PDF - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (548Kb) |
|
Text
0810001_Chapter3.PDF - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (183Kb) |
|
Text
0810001_Chapter4.PDF - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (202Kb) |
|
Text
0810001_Conclusion.PDF - Accepted Version Download (77Kb) |
|
Text
0810001_Cover.PDF - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (282Kb) |
|
Text
0810001_References.PDF - Accepted Version Download (154Kb) |
Abstract
Infeksi nosokomial kebanyakan disebabkan oleh mikroorganisme yang umumnya sudah ada pada manusia yang sebelumnya tidak atau jarang menyebabkan penyakit pada orang normal. Contohnya adalah Staphylococcus aureus yang menjadi parasit di kulit, Enterobacteriacae, seperti Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp., Klebsiella sp., Enterobacter sp. Mikroba-mikroba ini sering ditemukan hampir sekitar setengah dari semua infeksi di rumah sakit. Teh hijau terbukti memiliki khasiat sebagai anti-bakteri. Tetapi, belum banyak dilaporkan dalam penggunaannya sebagai pengobatan luka dengan abses pada infeksi nosokomial. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji untuk mengetahui apakah aktivitas teh hijau berkhasiat sebagai anti-bakteri terhadap mikroba penyebab abses pada pasien. Setelah didapatkan biakan murni dan teridentifikasi, dibuat suspensi dengan standar 0.5 McFarland kemudian ditanam pada plat agar dengan metode spread plate sebanyak 150µl. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan menggunakan metode disc diffusion, cakram direndam dalam infusa teh hijau dengan konsentrasi 100% sebanyak 15µl. Pengukuran zona inhibisi dilakukan setelah inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC. Data dianalisa dengan membandingkan kontrol positif dan tabel sensitivitas antibiotik. Hasil menunjukan teh hijau membentuk zona inhibisi terhadap mikroba uji. Simpulan, teh hijau mempunyai aktivitas anti-mikroba, dan mempunyai aktivitas lebih besar terhadap mikroba Gram positif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Teh Hijau, Abses Terinfeksi, Infeksi Nosokomial |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 12 Dec 2012 09:05 |
Last Modified: | 12 Dec 2012 09:05 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2382 |
Actions (login required)
View Item |