Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Grouping Technology Dengan Mempertimbangkan Faktor-faktor Produksi di PT. KLM Bandung

Regina, Lani (1323094) (2017) Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Grouping Technology Dengan Mempertimbangkan Faktor-faktor Produksi di PT. KLM Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
1323094_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (0b)
[img] Text
1323094_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (0b)
[img] Text
1323094_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (0b)
[img] Text
1323094_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (0b)
[img] Text
1323094_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (0b)
[img] Text
1323094_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (0b)
[img] Text
1323094_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (0b)
[img] Text
1323094_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (0b)
[img] Text
1323094_Cover.pdf - Accepted Version

Download (0b)
[img] Text
1323094_References.pdf - Accepted Version

Download (0b)

Abstract

PT KLM adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi folding chair. Layout yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah menggunakan layout by process, dimana mesin-mesin dikelompokkan berdasarkan kemiripan jenis dan fungsinya. Pemindahan barang yang dilakukan di lantai produksi menggunakan alat material handling berupa hand pallet. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, produk dari perusahaan ini mengalami pergantian desain produk sehingga mengubah urutan proses operasi dari produk tersebut. Hal tersebut menyebabkan perpindahan material dan penggunaan alat material handling menjadi tidak beraturan dan jauh, sehingga Ongkos Material Handling (OMH) menjadi tinggi, waktu proses yang semakin lama, dan efeknya adalah ongkos produksi yang menjadi mahal, sehingga dapat menurunkan daya saing perusahaan. Perusahaan juga belum pernah melakukan proses re-layout pada lantai produksinya saat ini. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengusulkan untuk memperbaiki tata letak lantai produksi dengan menggunakan metode by process yang sudah dipertimbangkan hubungan antar mesin dan metode Grouping Technology (GT). Metode by GT yang diusulkan oleh penulis adalah menggunakan Similarity Coefficient dengan mempertimbangkan faktor-faktor produksi, seperti urutan proses, volume produksi, demand produk, kapasitas mesin, dan juga alternative routing, yang nantinya akan dikelompokkan ke dalam sel manufaktur berdasarkan pada kemiripan proses produksinya. Setelah pembagian mesin ke dalam sel, kemudian dilanjutkan dengan membuat 3 skenario yaitu skenario Non-Duplikasi, Duplikasi, dan Optimisasi. Selanjutnya, dilakukan perhitungan jumlah mesin dan juga kebutuhan luas lantai produksi, serta dilihat juga frekuensi perpindahan antar mesin dan OMH dari masing-masing skenario. Berdasarkan hasil perhitungan OMH di tiap skenario, dibuat 2 aliran yaitu outflow dan inflow, serta dibuat pula skala prioritas yang digunakan untuk membuat Activity Relationship Diagram (ARD) yang pada akhirnya digunakan untuk menghitung OMH revisi. Terakhir, dilakukan perbandingan antara tata letak usulan dengan tata letak yang dipakai di perusahaan saat ini. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapat bahwa OMH dengan skenario Duplikasi aliran outflow memiliki OMH termurah. OMH yang dikeluarkan oleh tata letak usulan, lebih murah dibandingkan dengan tata letak aktual. Hal tersebut dikarenakan jarak perpindahan barang menjadi lebih dekat. OMH yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan saat ini adalah sebesar Rp. 6,326,647.35 sedangkan OMH dengan tata letak yang diusulkan penulis adalah Rp. 3,790,604.86 perbulan yang berarti memiliki selisih sebesar Rp. 2,536,043.49. Apabila perusahaan menerapkan tata letak usulan ini maka perusahaan dapat menghemat sebesar 40.09% perbulan, dengan proses re-layout selama 2 hari dan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 6,000,000.00 maka dalam jangka waktu 3 bulan perusahaan dapat mendapatkan kembali biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses re-layout, dan pada bulan ke-4 dan seterusnya, perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi dengan penghematan yang ada.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 08 Jun 2017 03:47
Last Modified: 08 Jun 2017 03:47
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/22576

Actions (login required)

View Item View Item