Usulan Penentuan Pemasok Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Di Pt Stl

Putri, Levy Rakhma (1223082) (2016) Usulan Penentuan Pemasok Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Di Pt Stl. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1223082_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (239Kb) | Preview
[img] Text
1223082_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (667Kb)
[img]
Preview
Text
1223082_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (234Kb) | Preview
[img] Text
1223082_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (760Kb)
[img] Text
1223082_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (598Kb)
[img] Text
1223082_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1540Kb)
[img] Text
1223082_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2210Kb)
[img]
Preview
Text
1223082_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (272Kb) | Preview
[img] Text
1223082_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (309Kb)
[img]
Preview
Text
1223082_References.pdf - Accepted Version

Download (290Kb) | Preview

Abstract

PT STL merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur spare part, dimana pemenuhan bahan baku bergantung dari pemasok. Saat ini PT STL mempunyai 13 pemasok untuk bahan baku pelat, dimana tidak semua pemasok dapat mensuplai bahan baku sesuai dengan permintaan perusahaan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas perusahaan harus dapat selektif dalam memilih pemasok. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, dan pencarian sumber lain dari berbagai referensi. Data yang akan diolah diperoleh dari penyebaran kuesioner. Penyebaran Kuesioner dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama, kuesioner diberikan kepada 3 orang dosen sebagai responden dari kelompok bidang keahlian Optimisasi Sistem Industri. Dalam penyebaran kuesioner ini diharapkan responden dapat memberikan usulan kriteria dan sub kriteria yang sesuai menurut pengalaman responden masing-masing. Setelah itu, kuesioner disusun lagi apabila terdapat tambahan pendapat mengenai kriteria dan sub kriteria. Tahap kedua, kuesioner diberikan kepada 3 orang dari pihak perusahaan yang berurusan langsung dengan pemasok (dalam hal pemilihan pemasok), yaitu kepala bagian purchasing dan dua orang staf bagian purchasing. Penyebaran dilakukan dalam dua tahap agar penulis mendapatkan kriteria yang relevan. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mencari kriteria dan sub kriteria yang sesuai untuk pemilihan pemasok. Kemudian kriteria dan sub kriteria tersebut disusun ke dalam kuesioner konstruk. Hal tersebut bertujuan untuk menguji validitas dimana hasil akhirnya agar penulis mengetahui kriteria dan sub kriteria mana yang valid untuk pemilihan pemasok. Setelah mengetahui kriteria dan sub kriteria yang valid, kemudian kriteria dan sub kriteria tersebut dimasukkan ke dalam kuesioner matriks perbandingan berpasangan. Hasil dari penyebaran kuesionernya adalah nilai perbandingan dari masing-masing kriteria dan sub kriteria berupa skala tingkat kepentingan yang kemudian hasilnya akan menjadi data awal perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP).Metode AHP digunakan untuk mengambil keputusan dari banyak pilihan. Hasil dari metode AHP adalah bobot induk dari masing-masing kriteria dan bobot turunan dari masing-masing sub kriteria, yang kemudian menghasilkan bobot global dengan cara mengalikan antara bobot induk dengan bobot turunan. Bobot global yang didapat nantinya akan digunakan dalam menilai pemasok mana yang memiliki nilai bobot tertinggi. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai 5 kriteria terpenting menurut perusahaan yaitu Responsiveness dengan bobot sebesar 0,301 , Delivery dengan bobot sebesar 0,167, Cost dengan bobot sebesar 0,152, Quality dengan bobot sebesar 0,146, dan Flexibility dengan bobot sebesar 0,104. Serta bobot sub kriteria tertinggi untuk 5 kriteria terpenting tersebut adalah Garansi sebesar 0,578, Lead Time sebesar 0,549, Besarnya Potongan Harga sebesar 0,812, Presentase Jumlah Bahan Baku Cacat sebesar 0,453, dan Alternatif Jenis Pembayaran sebesar 0,464. Berdasarkan penilaian kinerja pemasok menurut perusahaan, pemasok prioritas utama adalah pemasok PT Posco IJPC dengan nilai berbobot sebesar 0,097. Usulan yang diberikan adalah dimana sebaiknya dalam pemilihan pemasok, perusahaan menggunakan single supplier karena jumlah bahan baku yang biasa dipesan dapat dipenuhi oleh satu pemasok saja. Hal tersebut juga dapat membantu pihak perusahaan agar lebih mudah mgengontrol kinerja pemasoknya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 28 Sep 2016 07:31
Last Modified: 28 Sep 2016 07:31
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/21097

Actions (login required)

View Item View Item