Marsilia, ( 0610070 ) (2009) Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Tapak Dara (Catharanthus roseus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster Betina Yang Diinduksi Aloksan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0610070_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (56Kb) |
||
Text
0610070_Appendices.pdf - Accepted Version Download (548Kb) |
||
Text
0610070_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (22Kb) |
||
Text
0610070_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1456Kb) |
||
Text
0610070_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (28Kb) |
||
Text
0610070_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (63Kb) |
||
Text
0610070_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (10Kb) |
||
|
Text
0610070_Cover.pdf Download (45Kb) | Preview |
|
Text
0610070_References.pdf - Accepted Version Download (16Kb) |
Abstract
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik kronik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia akibat gangguan hormonal, yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada mata, ginjal, dan pembuluh darah. Pengobatan DM biasanya dilakukan dengan pemberian obat Oral Anti Diabetik (OAD), atau dengan suntikan insulin. Sebagian masyarakat yang menderita DM mengatur kadar gula darahnya dengan cara tradisional menggunakan bahan alami yang diduga dapat menurunkan kadar gula darah salah satunya antara lain adalah tapak dara. Tujuan penelitian ini adalah menilai efek ekstrak etanol herba tapak dara (EEHTD) dalam menurunkan kadar glukosa darah. Desain penelitian eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Metode penelitian adalah uji diabetes aloksan menggunakan mencit betina galur Swiss Webster, dibagi menjadi 5 kelompok (n=6) diberi perlakuan berturut-turut EEHTD dosis 1: 65 mg/kgBB mencit; dosis 2 : 130 mg/kgBB mencit; dosis 3 : 260 mg/kgBB mencit, CMC 1%, dan Glibenklamid dosis 1,3 mg/kgBB mencit. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah puasa sesudah 7 hari perlakuan dengan EEHTD. Analisis persen penurunan kadar glukosa darah (KGD) menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan uji Tukey HSD dengan α = 0.05. Hasil penelitian penurunan KGD setelah pemberian EEHTD dosis 1 (21.71%), EEHTD dosis 2 (33.25%), EEHTD dosis 3 (47.85%) dibandingkan dengan kontrol (-0,37%) menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p<0.05). EEHTD dosis 1 dan 2 berbeda signifikan (p<0.05) dengan Glibenklamid (50,48%) sedangkan EEHTD dosis 3 tidak berbeda dengan Glibenklamid (p>0.05). Kesimpulan: EEHTD efektif menurunkan kadar glukosa darah, dan EEHTD dosis 260 mg/kgBB memiliki potensi penurunan kadar glukosa darah yang setara dengan Glibenklamid.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DM, Aloksan, Herba Tapak Dara, Kadar Glukosa Darah |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 27 Oct 2012 04:53 |
Last Modified: | 10 Oct 2017 03:44 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2090 |
Actions (login required)
View Item |