Sutantio, Yovita Stevina ( 0610002 ) (2009) Efek Ekstrak Etanol Alstonia Scholaris (Kulit Kayu Pulai) Terhadap Penurunan Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster Betina Yang Diinduksi Aloksan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0610002_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (179Kb) |
||
Text
0610002_Appendices.pdf - Accepted Version Download (429Kb) |
||
Text
0610002_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (112Kb) |
||
Text
0610002_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1262Kb) |
||
Text
0610002_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (130Kb) |
||
Text
0610002_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (179Kb) |
||
|
Text
0610002_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (80Kb) | Preview |
|
|
Text
0610002_Cover.pdf Download (93Kb) | Preview |
|
|
Text
0610002_References.pdf - Accepted Version Download (121Kb) | Preview |
Abstract
Diabetes Melitus merupakan kelainan metabolisme yang dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada sel-sel β dalam kelenjar pankreas, sehingga hormon insulin disekresikan dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak sama sekali. Terapi menggunakan berbagai agen telah dilakukan untuk mengatasi Diabetes Melitus, antara lain dengan tumbuhan obat. Alstonis scholaris dikenal sebagai obat anti diabetes. Masyarakat Indonesia telah memanfaatkan air rebusan Alstonis scholaris sebagai obat anti diabetes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Kayu Pulai (EEKKP) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit galur Swiss Webster yang diinduksi Aloksan.Penelitian menggunakan mencit galur Swiss Webster betina dewasa yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok (n=6). Kelompok pertama, diberi EEKKP dosis 39 mg/kgBB, Kelompok kedua diberi 78 mg/kgBB, kelompok ketiga 156 mg/kgBB, kelompok keempat sebagai kontrol, diberi CMC 1%, kelompok kelima sebagai pembanding, diberi larutan Glibenklamid (dosis 1,3 mg/kgBB). Setelah selesai perlakuan selama 7 hari, mencit kembali dipuasakan selama 14 jam untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasanya. Analisis data menggunakan statistik ANAVA satu arah dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0.05. Hasil penelitian menunjukan persentase penurunan kadar glukosa darah setelah perlakuan adalah 33,57% (kelompok I), 59,91% (kelompok II), dan 44.19% (kelompok III) yang berbeda bermakna secara statistik (p <0,05) dengan kontrol (-0,37%). Kesimpulannya Ekstrak Etanol Kulit Kayu Pulai menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pulai, Diabetes Melitus, Mencit |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 17 Oct 2012 09:07 |
Last Modified: | 10 Oct 2017 02:51 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2022 |
Actions (login required)
View Item |