Nugraha, Rahman Abdi (1210231) (2015) Pengaruh Bubuk Kulit Telur Ayam Peternak (Galluss gallus domesticus) terhadap Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit Swiss-Webster Jantan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1210231_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (508Kb) | Preview |
|
Text
1210231_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (747Kb) |
||
|
Text
1210231_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (391Kb) | Preview |
|
Text
1210231_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1178Kb) |
||
Text
1210231_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (436Kb) |
||
Text
1210231_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (607Kb) |
||
|
Text
1210231_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (116Kb) | Preview |
|
|
Text
1210231_Cover.pdf Download (403Kb) | Preview |
|
|
Text
1210231_References.pdf - Accepted Version Download (128Kb) | Preview |
Abstract
Kulit telur ayam peternak merupakan limbah kulit telur terbanyak dalam peternakan unggas di Indonesia. Sangat disayangkan bila kandungan kalsium dan protein yang bermanfaat dalam proses penyembuhan luka dibiarkan terbuang. Tujuan penelitian ini mengetahui apakah kulit telur ayam peternak dapat mempercepat penyembuhan luka. Metode penelitian ini Rancang Acak Lengkap bersifat eksperimental laboratorik sungguhan. Hewan yang digunakan 21 ekor mencit Swiss-Webster jantan dengan luka insisi 2 cm pada punggung dan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif carboxymethyl cellulose 1% (CMC), kontrol positif feracrylum 1% (FER), dan kelompok kulit telur ayam peternak (KT). Perlakuan dan pengukuran data dilakukan setiap hari selama 7 hari. Jaringan kulit diambil pada hari ke-7 untuk pemeriksaan mikroskopis. Data yang diukur rerata panjang luka hari ke-7. Analisis data menggunakan ANOVA satu arah dilanjutkan post hoc Least Significant Difference (LSD) dengan p=0,05. Hasil makroskopis tedapat perbedaan sangat signifikan antara kelompok KT dengan kelompok CMC, dan perbedaan sangat signifikan dengan kelompok FER. Rerata panjang luka kelompok KT adalah 0,63 cm, lebih kecil dari kelompok CMC 1,07 cm (p=0,000) dan kelompok FER 0,81 cm (p=0,003). Pada pemeriksaan mikroskopis, derajat reepitelisasi kelompok KT adalah severe, moderate untuk densitas kolagen, densitas fibroblas, densitas neutrofil subepitelial, dan derajat edema, dan mild untuk angiogenesis. Pemberian bubuk kulit telur ayam peternak (Gallus gallus domesticus) mempercepat penyembuhan luka insisi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kulit telur ayam peternak, luka insisi, penyembuhan luka |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 19 Apr 2016 09:44 |
Last Modified: | 16 Nov 2017 01:20 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/20199 |
Actions (login required)
View Item |