Nurdiyana, Nurdiyana (1121022) (2016) Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Variasi Pelindung Lapisan Inti pada Uji Laboratorium Dua Dimensi. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1121022_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (180Kb) | Preview |
|
Text
1121022_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1749Kb) |
||
|
Text
1121022_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (298Kb) | Preview |
|
Text
1121022_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1183Kb) |
||
Text
1121022_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (976Kb) |
||
Text
1121022_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1128Kb) |
||
|
Text
1121022_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (43Kb) | Preview |
|
|
Text
1121022_Cover.pdf Download (184Kb) | Preview |
|
|
Text
1121022_References.pdf - Accepted Version Download (37Kb) | Preview |
Abstract
Pemecah gelombangadalah bangunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang dan untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Bangunan ini memisahkan daerah perairan dari laut lepas, sehingga perairan pelabuhan dan/atau pantai tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar di laut.Pemecah gelombang harus di desain sehingga arus laut tidak menyebabkan pendangkalan. Bangunan pemecah gelombang sisi miring adalah bangunan dari tumpukan batu. Tipe bangunan pemecah gelombang yang digunakan biasanya ditentukan oleh ketersediaan material di atau di dekat lokasi pekerjaan, kondisi laut, kedalaman air, dan ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Penelitian ini bertujan untuk menganalisis kestabilan bangunan pemecah gelombang sisi miring dengan variasi pada lapisan inti yang berbeda pada 2 kemiringan bangunan 1:1,5 dan 1:2,0 yang menghadap ke arah laut. Selain itu untuk menganalisis pelindung yang tepat dari lapisan inti pada bangunan pemecah gelombang sisi miring dan yang mengalami penggerusan yang paling minimum terhadap bangunan pemecah gelombang tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa bangunan pemecah gelombang pada kemiringan 1:2,0 memiliki tinggi gelombang rata-rata, tinggi rayapan run up-run down, tinggi gelombang pada saat kondisi overtopping, tinggi gelombangpada saat kondisi Submerged paling kecil. Model bangunan pemecah gelombang yang menggunakan lapis lindung tetrapod dengan kemiringan 1:1,5 mengalami penggerusan dan beberapa tetrapod terpelanting sehingga bangunan pemecah gelombang tidak stabil. Penempatan geotube di muka bangunan dengan kemiringan 1:1,5 hasilnya cukup stabil. Penempatan geotekstil diantara lapisan inti dan lapis lindung batu pecah di muka bangunan dengan kemiringan 1:2,0 mengalami penggerusan di sisi bangunan. Penempatan geotube di lapisan inti dengan kemiringan 1:2,0 mendapatkan kemiringan bangunan yang paling stabil.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bangunan pemecah gelombang, geotekstil, geotube, tetrapod |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 21 Civil Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 10 Feb 2016 07:24 |
Last Modified: | 12 Feb 2018 04:08 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/18569 |
Actions (login required)
View Item |