Saputra, Daniel ( 0410155 ) (2007) Efek Antipiretik Infusa Cacing Tanah (Lumbrofebrin Lumbricus terrestris) Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Vaksin Campak. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
0410155_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (63Kb) |
||
Text
0410155_Appendices.pdf - Accepted Version Download (73Kb) |
||
Text
0410155_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (36Kb) |
||
Text
0410155_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (286Kb) |
||
Text
0410155_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (44Kb) |
||
Text
0410155_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (48Kb) |
||
Text
0410155_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (12Kb) |
||
|
Text
0410155_Cover.pdf Download (93Kb) | Preview |
|
|
Text
0410155_References.pdf - Accepted Version Download (26Kb) | Preview |
Abstract
Demam merupakan rangkaian respon tubuh yang kompleks yang melibatkan respon perilaku, neurologis, dan endokrin (hormonal) untuk mengatasi gangguan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor pirogenik dan dapat juga disebabkan oleh stress fisiologik. Demam punya arti penting karena merupakan indikator dari suatu penyakit. Hal ini dapat diatasi dengan self medication (obat-obatan baik dari dokter atau sendiri), kemudian dilanjutkan dengan herbal medication (obat tradisional). Salah satu obat tradisional yang dapat digunakan adalah Cacing tanah (Lumbricus terrestris). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antipiretik infusa Cacing tanah dan dosisnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 mencit jantan galur Swiss Webster dengan berat badan sekitar 28 gram. Mencit dikelompokkan secara acak dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari enam ekor mencit sebelum diinduksi dengan vaksin Campak yang memberikan efek demam terhadap mencit. Setelah 24 jam diinduksi suhu diukur kembali. Kelompok I adalah kelompok kontrol positif menggunakan aspirin 1.82 g, kelompok II adalah kelompok kontrol negatif menggunakan Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) 1%. Sedangkan kelompok III, IV, dan V adalah kelompok bahan uji infusa Cacing tanah (ICT) dosis 4.4%, 8.8%, dan 17.6%. Data diperoleh dari pengukuran suhu tubuh mencit menggunakan termometer digital 1 digit secara per rektal selama 2.5 jam interval 30 menit. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dan uji beda tukey HSD dengan α = 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ICT dosis 4.4% menunjukkan hasil yang signifikan (p=0.034) dibandingkan dengan kontrol negatif. ICT dosis 8.8% menunjukkan hasil yang sangat signifikan (p=.000) dibandingkan dengan kontrol negatif. Sedangkan ICT dosis 17.6% menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p=.000) dibandingkan dengan kontrol negatif. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa infusa Cacing tanah memiliki efek antipiretik pada dosis 4.4%, 8.8%, dan 17.6%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antipiretik, Cacing Tanah |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 17 Sep 2012 09:42 |
Last Modified: | 03 Oct 2017 05:55 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1831 |
Actions (login required)
View Item |